fashion-beauty

Wow, Fakta tentang Cewek Inggris dan Rambut Ini Bakal Bikin Kaget

Cewek Inggris bahkan menghabiskan uang hingga Rp 700 juta sepanjang hidupnya untuk merawat rambut.

Dinar Surya Oktarini
Sabtu, 01 Desember 2018 | 19:00 WIB

Sebuah produsen sampo terkemuka di dunia baru saja merilis fakta-fakta menarik tentang cewek-cewek di Inggris yang terkait dengan biaya perawatan rambut. Salah satu poinnya menyebutkan jika cewek di Inggris bisa menghabiskan uang hingga USD 50 ribu sepanjang hidupya untuk merawat rambut. Hah, nggak salah?

Yup, bukan cuma kamu yang kaget dengar fakta ini. Survey yang dilakukan oleh Tresemme ini dilakukan di Inggris dan melibat cewek-cewek yang berdomisili di sana. Hasilnya, cewek rata-rata menghabiskan uang hingga USD 50 ribu atau setara Rp 700an juta sepanjang hidupnya untuk merawat rambut.

Dalam Hufffpost dijelaskan jika setiap tahunnya cewek Inggris sanggup merogoh kocek hingga USD 160 atau setara Rp 2,3 juta untuk membeli sampo lengkap dengan kondisionernya. Biaya ini belum termasuk untuk perawatan dan penataan rambut di salon.

Baca Juga: Putri DA Pakai Tas Gucci Rp20 Jutaan, Gayanya Tetap Kalem

 

Dalam survey yang sama, dijelaskan jika cewek-cewek di Inggris menghabiskan uang hingga USD 120 atau setara Rp 1,7 juta untuk membeli produk styling rambut.

Sedangkan untuk biaya potong rambut di salon, cewek Inggris ternyata mengeluarkan biaya yang lebih tinggi dari pada membeli alat styling rambut, yaitu sekitar USD 520 atau setara Rp 7,5 juta setahun.

Baca Juga: Apa Itu Your K-Pop Persona? Begini Cara Mainnya

Pengorbanan cewek Inggris dalam merawat rambut bukan cuma perkara uang, tapi juga waktu. dari survey Tresemme, terungkap jika cewek Inggris menghabiskan waktu sekitar 53 menit semingu untuk keramas, mengeringkan hingga menatanya dengan blow dry.

 

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Makan Mie Gacoan, Beraninya Pesan Level Berapa?

Itulah fakta tentang cewek Inggris ketika merawat rambut. Apakah kamu menyangka jika kocek yang dikeluarkan hingga sebanyak itu? Kira-kira jika dilakukan di Indonesia, hasil surveynya seperti apa ya?