Minggu, 03 Maret 2019 | 15:45 WIB
Tren makeup kini semakin beragam berkat hadirnya profesi beauty influencer. Sosok ini begitu memberikan pengaruh bagi para pengikutnya di media sosial untuk mencoba beragam makeup dan skincare yang menurutnya memberikan hasil positif, termasuk soal tren makeup share in jar.
Tren makeup share in jar bisa dibilang bertujuan agar para konsumen bisa mencoba sebuah produk makeup atau skincare tanpa harus membeli kemasan asli yang berukuran besar.
Soraya Hylmi selaku beauty influencer, makeup share in jar mempunyai risiko yang harus diwaspadai.
Baca Juga: Koleksi Jam Tangan Mewah, Ini Merek Favorit Dian Sastrowardoyo
''Aku concern banget soal makeup share in jar. Itu kan isi makeup atau skincare dipindahkan dari kemasan asli ke kemasan mini. Kita nggak tahu apakah kemasan mininya sudah disterilisasi atau belum, ada kontak udara juga, jadi berisiko,'' kata Soraya Hylmi dalam Beauty Talk Purbasari di Aeon BSD, Sabtu (2/2/2019), seperti dikutip Suara.com.
Soraya Hylmi menambahkan, kontak udara saat proses pemindahan produk makeup atau skincare bisa mengubah tekstur warna dan fungsi produk. Tentu saja hal ini dapat mempengaruhi kondisi kulitmu.
''Aku nggak rekomendasiin sih, kecuali brand make-up itu memang bikin produk yang travel size. Jadi kalau memang nggak ada budget untuk beli makeup ukuran asli, lebih baik beli produk makeup lokal namun aman secara kandungan dan hiegenitasnya,'' terang Soraya Hylmi.
Baca Juga: Cantiknya Bunga Bangkai Jenis Amorphophallus Titanum Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas!
Soraya Hylmi menambahkan, banyak produk lokal yang semakin baik dari segi kualitasnya. Harga yang cenderung lebih murah dibandingkan makeup produksi luar negeri juga bukan berarti kualitasnya lebih jelek.
''Kalau ada pilihan terjangkau yang aman, itu lebih baik daripada beli yang share in jar. Kalau nemu seller yang jujur isi sesuai produk asli okelah, namun tetap saja ketika memindahkan ada kontak udara. Mending produk lokal akan tetapi aman. Murah itu karena mereka punya pabrik sendiri di Indonesia,'' tegas dia. (Suara.com/Firsta Nodia)