Selasa, 14 Januari 2020 | 13:00 WIB
Ratusan orang menjalani operasi keperawanan atau hymenoplasty di Inggris setiap tahun. Mereka kebanyakan ingin menunjukkan bahwa dirinya masih perawan pada malam pertama pernikahan.
Melansir Daily Star, Senin (13/1/2020) kemarin, industri 'keperawanan' berkembang pesat dalam beberapa tahun belakangan. Hal itu berkaitan dengan tuntutan bahwa perempuan tak boleh berhubungan seks sebelum menikah. Mereka seolah harus terbukti perawan di malam pertama.
Banyak perempuan datang Inggris untuk operasi hymenoplasty. Prosedur ini membikin mereka seolah memiliki selaput dara yang belum rusak, mengingat bagian itu biasanya jadi patokan tanda keperawanan.
Baca Juga: Kebiasaan Nagita Slavina Disorot, Waspadai 5 Penyakit yang Menular lewat Air Liur
Menurut penyelidikan Sunday Times, ada 22 klinik swasta yang menawarkan hymenoplasty. Sebagian besar berada di London.
Tidak ada informasi resmi mengenai besar biaya operasi keperawanan. Namun, angkanya diyakini bisa mencapai 3.000 poundsterling atau sekitar Rp53,5 juta.
Meski banyak peminatnya, hymenoplasty mendapat tentangan dari banyak pihak pula. Dr.Leila Frodsham dari Royal College of Obstetricians and Gynaecologists mengatakan upaya perbaikan selaput dara mengabadikan mitos berbahaya tentang keperawanan.
Baca Juga: Dipuji Semakin Kalem, Intip 5 Gaya Busana Tasyi Athasyia
"Saya pikir orang bakal terkejut mengetahui hal seperti ini terjadi," kata dia.
"Ada banyak orang menghasilkan banyak uang dari wanita yang sangat rentan," lanjut dia.
Sementara itu, Direktur MAS Gynecology, Mohammad Masood, mengatakan permintaan prosedur terkait di klinik Harley Street miliknya sudah meningkat hingga empat kali lipat sejak 2014.
Baca Juga: Biar Lebih Awet, Begini Cara Merawat Baju Eco Print
"Beberapa gadis mengalami situasi di mana kalau mereka tidak berdarah, ada stigma tertentu dan keyakinan bahwa tidak mungkin pernikahan akan bertahan," ujar Masood kepada The Sun, masih dilansir dari Daily Star.