fashion-beauty

Bikin Wajah Terlihat Kurus, Oplas Bikin 'Telinga Peri' Jadi Viral di China

Prosedur oplas tersebut membuat telinga terlihat lebih runcing dan panjang.

Amertiya Saraswati
Sabtu, 19 Juni 2021 | 09:00 WIB

Tren oplas untuk membuat 'telinga peri' kini tengah digemari di China. Padahal, bentuk telinga tersebut dulu dianggap sebagai cacat lahir.

Melansir South China Morning Post, prosedur tersebut dilakukan untuk membuat telinga terlihat lebih runcing dan memanjang ke samping. Telinga peri juga diklaim dapat membuat wajah terlihat lebih kurus dan muda.

Hasil oplas telinga peri ini bahkan menjadi viral di media sosial. Tak sedikit yang mengklaim jika wajah mereka kini terlihat berbeda.

Baca Juga: Ratusan Desainer Meriahkan Panggung Indonesia Fashion Week 2024

"Ini seperti sihir. Aku tidak mengubah apa pun di wajahku tapi semua temanku bilang aku tampak berbeda setelah aku melakukannya (oplas telinga," tulis salah satu warganet di media sosial.

Tak hanya itu, prosedur ini digemari baik oleh pria dan wanita. Bahkan, klien harus mengantri agar bisa melakukan prosedur ini.

"Ini sangat aman dan populer. Kami punya konsumen mengantre untuk ini setiap hari," klaim Mylike Medical Cosmetic, salah satu penyedia jasa oplas populer di Shanghai.

Baca Juga: Sambut Hari Raya Bareng Brand Lokal, Ini 4 Rekomendasinya

Ilustrasi Telinga

Sementara itu, seorang dokter dari Gaoshang Medical Cosmetic Center di Guangzhou menyebut bahwa dirinya bisa melakukan enam oplas telinga peri dalam sehari.

"Aku baru sadar ada banyak anak muda, kebanyakan yang lahir setelah tahun 2000-an, yang ingin memiliki telinga peri setelah aku membantu satu selebritas online melakukannya awal tahun lalu. Setelahnya, banyak orang datang kepadaku," ungkap dokter bernama Yu Wenlin tersebut.

Di China, memiliki telinga yang memanjang ke samping juga tergolong sebagai simbol keberuntungan. Namun, prosedur ini populer karena diklaim bisa mengubah bentuk wajah.

"Memiliki telinga runcing membuat seseorang tampak seperti anak-anak. Jika kau melihat anak-anak sekitar umur 6 tahun, telinganya sudah 90 persen ukuran orang dewasa, tapi proporsi wajahnya lebih kecil," tambah Yu Wenlin.

Prosedur oplas telinga peri sendiri dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, dokter dapat memindah tulang rawan dari area lain di tubuh ke bagian belakang telinga. Cara lainnya, dokter akan menyuntikkan hyaluronic acid.

Ilustrasi Oplas

Meski begitu, prosedur ini bukan tanpa risiko. Menurut dokter bedah Wang Jiangyun di The Third People's Hospital, prosedur ini dapat berisiko menyebabkan infeksi, bekas luka, atau telinga yang terlihat asimetris.

Selain itu, seseorang dapat mengalami alergi, penggumpalan darah, hingga pembusukan kulit ketika memakai hyaluronic acid.

"Aku berani mengatakan bahwa setelah tren telinga peri selesai, akan ada banyak orang yang meminta agar telinga mereka dikembalikan seperti semula. Sama seperti tren hidung selebgram, kelopak mata ganda gaya Eropa, dan lainnya yang pernah populer," ungkap dokter bedah Wang Jiangyun.

Baca Juga: 7 Ide Parcel Rp100 Ribu, Lebih Hemat tapi Tetap Berkualitas

"Setelah waktu berlalu, kau akan mendapati tren fashion berubah menjadi jelek. Jadi aku harap orang-orang lebih rasional soal ini."

fashion-beauty

Ratusan Desainer Meriahkan Panggung Indonesia Fashion Week 2024

Pagelaran IFW 2024 kali ini digelar dengan menjadikan wastra Betawi sebagai fokus utama dengan mengusung tema Langgam Jakarta Teranyam.

fashion-beauty

Sambut Hari Raya Bareng Brand Lokal, Ini 4 Rekomendasinya

Rayakan Lebaran bersama koleksi terbaik persembahan brand lokal.

fashion-beauty

6 Jenis Kain Terbaik untuk Baju Lebaran, Nyaman Dipakai dan Tidak Gerah

Berikut beberapa jenis kain yang cocok untuk bahan baju Lebaran.

fashion-beauty

IFW 2024 Jadi Rujukan Tren Mode Lintas Generasi, Berkomitmen Usung Produk Lokal

Indonesia Fashion Week (IFW) 2024 digadang-gadang menjadi pencipta tren fesyen lintas generasi di Indonesia.

fashion-beauty

5 Gaya Paula Verhoeven Pakai Outer Kemeja, Modisnya Anak Muda Banget

Berikut beberapa inspirasi busana kasual ala Paula Verhoeven.