fashion-beauty

Departement Store Mewah Ini 'Tutup Usia' setelah 123 Tahun

Ternyata setelah berdiri satu abad lebih tidak membuat departement store ini bertahan.

Tinwarotul Fatonah
Senin, 17 September 2018 | 14:30 WIB

Department store mewah ini ternyata sudah berdiri lebih dari satu abad, namun tak menjamin akan bertahan selamanya. Hal ini terjadi pada Henri Bendel, retailer fashion mewah asal Amerika Serikat.

Setelah 123 tahun beroperasi, Henri Bendel terpaksa menutup seluruh gerainya. Penutupan ini akan efektif dilakukan pada Januari 2019. Alasan penutupannya adalah tingkat penjualannya terus merosot.

Ilustrasi belanja di departement store. (Pexels)

Dilansir dari People, L Brands sebagai induk usaha Henri Bendel yang mengakuisisi departement store berbasis di New York pada tahun 1985, telah mengumumkannya pada Kamis (13/9/2018). Seluruhnya ada 23 gerai yang akan ditutup, termasuk salah satu toko terbesarnya di Fifth Avenue, New York City.

Ilustrasi belanja di departement store. (Pexels/ Bruce Mars)

Mereka berkomitmen mengembangkan performa dalam bisnis ini dan meningkatkan nilai bagi para pemegang saham. Kemudian diputuskan untuk berhenti mengoperasikan Henri Bendel demi meningkatkan keuntungan perusahaan. Kemudian diharapkan akan lebih bisa fokus ke brand lebih besar dan pertumbuhannya lebih potensial.

Saat ini L Brands menaungi sejumlah merek fashion dan kecantikan ternama dunia. Beberpa di antaranya adalah Victoria's Secret, Bath & Body Works dan La Senza.

Ilustrasi belanja di departement store. (Pexels/Artem Bali)

Henri Bendel merupakan salah satu pionir dalam industri fashion Amerika di kategori barang mewah. Departemen store yang didirikan desainer Henri Willis Bendel ini menjadi retail barang mewah pertama yang membuka gerai di kawasan elit New York, Fifth Avenue.

Henri Bandel juga memegang peran dalam membesarkan brand Chanel. Pada tahun 1913, Henri Bandel memperkenalkan rancangan Coco Chanel ke publik Amerika Serikat.