Senin, 18 Oktober 2021 | 22:16 WIB
Apakah kamu lebih suka memendam emosi alih-alih mengungkapkannya? Hati-hati, emosimu rentan menumpuk sehingga kamu akan kesulitan mengekspresikan diri. Selain itu, kamu bisa meledak sewaktu-waktu.
Ada banyak alasan di balik sikap seseorang yang kerap memendam emosi. Entah karena kurang percaya diri atau memang memiliki karakter yang senang memendam emosi dan memilih untuk menghindar.
Jika kondisi ini terus dibiarkan, emosimu sewaktu-waktu dapat memuncak. Kalaunudah seperti itu, kamu rentan mengalami luapan emosi yang sulit dikontrol.
Baca Juga: 6 Arti Mimpi Bulan Madu ke Luar Negeri, Harapan Indah Segera Tercapai
Melansir dari Healthshots, berikut lima hal yang akan kamu alami jika terlalu sering memendam emosi.
Merasa khawatir dan cemas sepanjang waktu
Saat memendam emosi, kamu akan merasakan cemas dan khawatir sepanjang waktu. Misal kamu memendam emosi karena takut terbuka kepada orang lain sehingga ada rasa cemas jika perasaannya diketahui oleh orang lain.
Baca Juga: Liburan ke Malaysia, Harga Tas Ayu Ting Ting dan Bilqis Beda 100 Kali Lipat
Dapat berakibat depresi
Selalu memendam emosi bisa berakibat pada kesehatan mental. Saat memilih memendamnya dan tidak mampu mengungkapkan, ini menyebabkan kamu rentan mengalami gangguan depresi. Selain itu, memendam emosi dapat membuatmu berpikir berlebihan alias overthinking.
Mudah marah
Mudah marah bisa terjadi saar kamu memilih memendam emosi dalam jangka waktu lama. Ketika kamu tidak mampu mengungkapkannya dan hanya disimpan sendirian, dampaknya kamu cenderung melampiaskan amarah ke orang lainnyang mungkin tak ada kaitannya sama sekali dengan masalahmu.
Bisa memicu sakit kepala
Dampak selanjutnya dari memendam emosi adalah memicu sakit kepala. Ketika perasaan emosi yang terpendam menuju pusat pikiran, akhirnya kamu akan merasakan stres yang berkepanjangan, dan cenderung memikirkan hal negatif.
Memilih untuk menghindar
Memendam emosi dan memilih untuk menyimpannya akan membuat kamu menjadi seseorang yang cenderung menghindar. Mulai dari konfrontasi atau masalah yang menimpa kamu di kemudian hari, kamu lebih senang menghindar daripada menghadapinya.
Baca Juga: Dukung UMKM, Lembaga Keuangan Perlu Hadirkan Fasilitas Pinjaman Terjangkau
Berbeda dengan orang yang mampu mengatasi masalah dengan mengungkapkan emosinya, kamu malah memilih untuk memendamnya sehingga berdampak pada meningkatnya risiko yang membahayakan kesehatan mental. (*Aflaha Rizal Bahtiar)