lifestyle

Soal Kekerasan terhadap Perempuan, Chelsea Islan: Diam Bukan Pilihan!

Peringati 16 HAKTP, SDG Mover UNDP Indonesia, Chelsea Islan dan atlet Defia Rosmaniar berkampanye anti kekerasan terhadap perempuan.

Rima Sekarani Imamun Nissa
Jumat, 26 November 2021 | 13:55 WIB

SDG Mover UNDP Indonesia, Chelsea Islan, bersama atlet Taekwondo peraih, Defia Rosmaniar, mengajak generasi muda lebih peduli terhadap kasus kekerasan terhadap perempuan serta menjadi whistleblower untuk menghentikan bentuk kekerasan ini. Seruan dilakukan bersamaan dengan dimulainya kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.

"Kasus kekerasan terhadap perempuan merupakan bentuk lain dari pandemi yang sudah seharusnya menjadi perhatian kita, terutama generasi muda," ujar Chelsea Islan, dalam rilis yang diterima Dewiku.com, Kamis (25/11/2021) kemarin.

"Diam bukan pilihan karena diam adalah pengkhianatan," tegas Chelsea dan Defia Rosmaniar, peraih medali emas untuk cabang Taekwondo di Asian Games 2018.

Baca Juga: Koleksi Jam Tangan Mewah, Ini Merek Favorit Dian Sastrowardoyo

Sepanjang tahun 2021, ada hampir 300,000 kasus kekerasan yang tercatat di Indonesia. Selama masa pandemi Covid-19, kasus kekerasan pun berada pada titik kritis terutama kekerasan di ranah domestik.

Chelsea Islan berpartisipasi dalam kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. (Istimewa)

Chelsea dan Defia juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk terlibat aktif dalam melindungi dan menciptakan rasa aman bagi perempuan serta anak perempuan, baik di ruang publik ataupun ranah domestik.

"Saat ini kita memiliki jalur pelaporan yang sudah terhubung dengan pihak-pihak yang bisa memberikan bantuan ketika kekerasan terjadi," ucap Defia.

Baca Juga: Cantiknya Bunga Bangkai Jenis Amorphophallus Titanum Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas!

UNDP Indonesia melalui Project RESTORE sepanjang pandemi berlangsung, telah mendukung pihak-pihak yang terkait dalam lingkaran pelaporan dan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan. Secara nasional, UNDP Indonesia bekerjasama dengan pihak kepolisan, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), dan beberapa rumah sakit rujukan dalam memperbaiki prosedur pelaporan dan penanganan kasus yang semakin terintegrasi dan berpihak pada pelapor dan korban.

Atlet Taekwondo, Defia Rosmaniar, berpartisipasi dalam kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. (Istimewa)

Sepanjang 2021, pembenahan dalam alur penanganan kasus yang lebih inklusif terhadap penyandang disabilitas juga berhasil diimplementasikan.

Di provinsi DKI Jakarta, UNDP Indonesia membantu penguatan lembaga rujukan yang menangani kasus kekerasan terhadap perempuan, salah satunya melalui jalur pelaporan Pos SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak).

Baca Juga: Demo Bar and Bistro, Tempat Nongkrong di Jakarta yang Terus Berinovasi Demi Pengalaman Kuliner Terbaik

Pos SAPA merupakan perpanjangan dari Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) DKI Jakarta dan P2TP2A. Pos SAPA telah terintegrasi dengan fasilitas publik seperti fasilitas transportasi di TransJakarta dan MRT, fasilitas pendidikan tinggi yaitu universitas, dan fasilitas komunitas di RPTRA. Melalui integrasi ini, masyarakat bisa lebih merasa aman dengan adanya sistem pelaporan yang cepat tanggap ketika kekerasan terjadi di ranah publik maupun privat.

lifestyle

Cantiknya Bunga Bangkai Jenis Amorphophallus Titanum Mekar Sempurna di Kebun Raya Cibodas!

Lokasi bunga bangkai sendiri terletak di Kebun Raya Cibodas, bersebelahan dengan Taman Lumut.

lifestyle

20 Pantun Gombal Bikin Pujaan Hati Salting, Cocok untuk PDKT

Mau kirim pantun gombal untuk meluluhkan pujaan hati?

lifestyle

Balikan dengan Mantan Pacar? 4 Zodiak Ini Mau Berikan Kesempatan Kedua

Ada beberapa zodiak yang cenderung tak ragu balikan dengan mantan pacarnya.

lifestyle

6 Arti Mimpi Bulan Madu ke Luar Negeri, Harapan Indah Segera Tercapai

Pernah mimpi pergi bulan madu ke luar negeri? Apa maknanya?