lifestyle

Bikin Haru, Ini Perjalanan Evi dari Pekerja Serabutan Jadi Juragan Ikan di Bantaeng

Begini perjalanan hidup Evi sebelum menjadi juragan ikan dan rumput laut.

Rima Sekarani Imamun Nissa
Rabu, 30 Maret 2022 | 07:57 WIB

Kerja keras tidak pernah mengkhianati hasil. Begitu kata pepatah yang diamini oleh Evi, perempuan tangguh inspiratif asal Bantaeng, Sulawesi Selatan. Beragam pekerjaan ia lakoni untuk mencapai kestabilan hidup.

Dari pekerja serabutan, kini Evi telah menjadi juragan ikan dan rumput laut di wilayahnya dengan pendapatan bersih jutaan rupiah per bulan. Penasaran bagaimana perjalanan Evi? Baca selengkapnya wawancara tim Dewiku bersama Evi.

Sebelum menjadi juragan ikan dan rumput laut, apa pekerjaan Ibu Evi?

Baca Juga: 3 Sepatu Mewah Puan Maharani, Diam-Diam Seleranya Old Money

Saya dulunya kerja serabutan, jadi buruh cuci pakaian dan juga ikut tetangga melaut buat ikat bibit rumput laut. Pekerjaan sebagai nelayan tangkap di sini menjadi mata pencaharian banyak warga di sini. Sayangnya saya dan keluarga belum bisa menjadi nelayan tangkap, karena kami nggak punya perahu.

Suami dan anak saya ikut tetangga melaut, nanti kami dapat upah dari situ. Biasanya sekali melaut kami dibayar Rp50.000. Saya sendiri nggak tentu penghasilannya. Dari buruh cuci pakaian kadang pendapatan saya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.

Bagaimana Ibu Evi akhirnya bisa sampai di titik ini?

Baca Juga: 5 Tas Mewah Aura Kasih, Ada Hermes Seharga Nyaris Rp500 Juta

Di tahun 2019 itu saya lagi keliling menawarkan cuci pakaian, terus saya melewati ibu-ibu lagi berkumpul. Saya penasaran ada apa, ternyata ini kumpulan Amartha. Kemudian saya dijelasin sama tim Amartha, katanya saya bisa dapat pinjaman modal usaha.

Saya izin ke suami dan anak-anak dan direstui untuk mengajukan pinjaman. Waktu itu saya dapat Rp4 juta tanpa potongan administrasi dan lainnya. Modal itu saya pakai untuk beli perahu. Karena cita-cita kami dari dahulu ingin punya perahu sendiri.

Setelah beli perahu, saya kemudian konsultasi sama suami dan tim Amartha. Kami akhirnya sepakat untuk alih profesi jadi nelayan ikan dan rumput laut. Saya merasa terbantu sekali sama tim Amartha, karena saat kami kebingungan soal usaha ini kami dibantu.

Perahu pertama Evi yang diperoleh setelah dapat modal usaha dari Amartha. (Istimewa)

Adakah kendala setelah dapat pinjaman modal dari Amartha dan menjadi nelayan ini?

Kendalanya yang paling sering itu cuaca yang nggak bisa kita prediksi. Kalau cuaca buruk, kami nggak bisa melaut. Pendapatan juga sempat menurun, apalagi kemarin juga ada pandemi Covid-19.

Namun tim dari Amartha sangat pengertian dengan kondisi ini. Meskipun saya mengalami banyak kendala, tim Amartha sigap membantu saya dan memberikan ide lain agar tetap bisa produktif.

Dari hasil diskusi bersama keluarga dan segenap tim Amartha, kemudian saya memutuskan untuk fokus di usaha rumput laut sampai harga ikan kembali normal. Saya ikat dan jual Ternyata rumput laut ini banyak peminatnya.

Pendapatan saya kembali stabil dan meningkat, setiap bulannya saya bisa dapat untung bersih sampai 6 juta. Dalam satu bulan bisa tangkap 30 kilogram ikan dan rumput laut. Saya juga bisa beli perahu lagi untuk anak saya melaut atau kadang kami sewakan kepada turis.

Sekarang, keluarga kami sudah memiliki dua perahu yang sangat membantu kami untuk mencari nafkah. Anak saya juga membantu keluarga dengan menangkap ikan.

Tanpa bantuan modal dari Amartha, mungkin saya masih tetap menjalani kehidupan sebagai buruh cuci keliling. Saya baru menyadari bahwa saya memiliki jiwa wirausaha saat bertemu dengan Amartha.

Apa harapan Ibu Evi ke depannya?

Saya berterima kasih kepada pendana yang udah modalin saya untuk beli perahu. Saya sekarang bisa berdaya, keluarga saya punya penghasilan yang lebih baik, anak saya bisa ikut melaut, kami pun sudah memiliki tempat tinggal yang lebih baik.

Saya sangat berharap, ibu-ibu lain yang sedang kesulitan, bisa seberuntung saya karena mendapat modal dari Amartha. Karena lewat modal lah, kita punya kesempatan untuk bisa lebih sukses dan membahagiakan keluarga.

Itulah cerita singkat perjalanan Ibu Evi CEO UMKM juragan ikan dari Bantaeng, Sulawesi Selatan. Oh iya, karena kegigihan dan keuletan Ibu Evi, ia mendapatkan penghargaan Perempuan Tangguh Award 2021 kategori Best Womenpreneur dari Amartha. Keren banget ya perempuan-perempuan CEO UMKM kita!

Nah tau gak sih, kamu bisa lho berpartisipasi dalam mendukung usaha para perempuan UMKM ini di platform Amartha. Dengan modalin usaha mereka mulai dari 100 ribu saja, kamu sudah bisa mendapatkan imbal hasil sampai 15% flat per tahun.

Baca Juga: Kasual dan Menawan, 5 Gaya Dian Sastrowardoyo Pakai Celana Denim

Ayo modalin perempuan UMKM dan buat keajaiban dari 100 ribu sejuta peluang! Unduh dan daftarkan diri kamu jadi pendana di Amartha!

lifestyle

6 Arti Mimpi Bulan Madu ke Luar Negeri, Harapan Indah Segera Tercapai

Pernah mimpi pergi bulan madu ke luar negeri? Apa maknanya?

lifestyle

8 Arti Mimpi Burung Gagak, Kerap Dikaitkan dengan Kabar Kematian

Apakah kamu pernah bermimpi melihat burung gagak hitam?

lifestyle

5 Zodiak Paling Boros saat Banyak Uang, Kelakuannya Hedon Banget

Beberapa zodiak ternyata punya kecenderungan jadi terlalu boros saat merasa banyak duit.

lifestyle

4 Jenis Kepribadian Introvert, Ketahui Ciri-cirinya

Mawar Eva de Jongh mengakui bahwa dirinya introvert sehingga ada masanya butuh waktu sendiri.