Selasa, 04 Desember 2018 | 21:30 WIB
Seorang wanita menulis surat kepada sang saudari yang dianggap merusak hari pernikahan dirinya dan suami. Apa yang sebenarnya terjadi?
Menjelang pesta pernikahan, hampir semua orang setuju jika hari istimewa itu harus jadi momen paling membahagiakan bagi kedua calon mempelai. Perhatian pada minggu-minggu menjelang pernikahan harus difokuskan kepada dua sejoli yang bakal mengucap janji suci.
Setidaknya itulah yang dianut seorang wanita yang tidak diketahui namanya ini. Sepuluh tahun setelah hari pernikahannya, dia mengungkapkan keluh kesah yang dipendam sejak lama.
Baca Juga: 30 Stiker Toples Lebaran yang Desainnya Bikin Gemas, Gratis Siap Cetak!
Dilansir dari laman Mirror, wanita tersebut baru-baru ini berbagi surat yang dia tulis kepada saudarinya tentang insiden sepuluh tahun lalu dan sangat merasa emosional.
Isi suratnya menjadi viral setelah dibacakan dalam siaran langsung RTE Radio 1's Ryan Tubridy Show di Irlandia sebagai bagian dari kompetisi The Letter You Never Wrote.
Surat tersebut berisi betapa kecewanya si wanita karena adik perempuannya bertunangan enam minggu sebelum hari pernikahan kakaknya. Dia benar-benar marah karena si adik bakal mencuri perhatian orang-orang darinya.
Baca Juga: Tyas Mirasih Jual Tas Mewah ke Nagita Slavina, Hasilnya di Luar Ekspektasi
''Adikku yang terhormat, sekarang sudah enam minggu sebelum pernikahanku, aku akan menghabiskan minggu ini untuk mengumpulkan semua undangan dan mencoba untuk mengirimnya di pos,'' tulis wanita tersebut.
''Ini adalah saat yang sangat menegangkan dan aku harus berkompromi banyak rencana pernikahanku untuk memenuhi kebutuhan. Aku telah menghabiskan dua hari terakhir menangis atas sesuatu yang seharusnya tidak aku lakukan. Hal yang aku tangisi adalah pertunangan adikku sendiri,'' ungkap isi surat itu selanjutnya.
Meski begitu, sebenarnya hal itu sudah tidak dipermasalahkan lagi sekarang. Si wanita bahkan bahagia untuk rumah tangga adiknya.
''Aku senang kamu telah menemukan seseorang yang membuat kamu bahagia dan dengan siapa kamu akan menghabiskan sisa hidup bersama,'' ungkapnya.
Dia juga mengatakan, ''Kami bukan anak-anak lagi dan hidup bukanlah kompetisi. Itulah kenapa aku telah memutuskan untuk menulis semua ini, menyegel surat ini, dan mempertimbangkan untuk mengungkapkannya setela pernikahanku.''
Pengantin perempuan itu juga melanjutkan dengan meminta maaf kepada adiknya karena sempat tidak antusias tentang hari pertunangannya kala itu. Pasalnya, saat itu dia merasa sangat sulit untuk sekedar tersenyum. Menulis surat setelah 10 tahun lamanya menjadi salah satu cara dia mengungkapkan rasa maaf.
''Aku belum berbicara dengan siapa pun tentang rasa sakit yang aku rasakan karena aku tidak ingin mengambil kebahagiaan kamu, dan tidak juga mengambil dari ayah, ibu, dan yang lainnya. Itu bisa menyebabkan mereka marah atau kecewa,'' katanya.
Baca Juga: Sepatu Pernikahan Sandra Dewi Disorot Lagi, Bertabur Ribuan Kristal
''Jadi, adikku sayang, terima kasih atas kecerobohanmu. Meskipun aku tidak benar-benar terkejut,'' tutupnya di surat tersebut.