Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Piknik ke Jogja tak lengkap rasanya tanpa membeli batik untuk oleh-oleh. Pengalaman yang kamu dapatkan juga bakal lebih seru jika bisa ikut belajar membuat batik dan menjadikannya sebagai buah tangan.
Ini adalah pengalaman spesial yang akan kamu dapatkan dengan mengunjungi Batik Benang Ratu. Lokasinya di Jalan Gedongkuning Selatan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.
Pemilik Batik Benang Ratu Yogyakarta, Maria Eunike Santoso, mengaku mulai beralih fokus dari ritel ke sektor pariwisata batik. Dia pun senang karena mendapatkan antusiasme tinggi dari wisatawan.
Baca Juga
Toko batik ini memperkenalkan pengalaman baru seperti lokakarya pembuatan batik, kerajinan gerabah, dan lainnya. Cukup membayar Rp30 ribu, kamu sudah bisa belajar membatik dan hasilnya boleh dibawa pulang.
Mau coba pengalaman seru lainnya? Kamu juga bisa belajar membuat Tie Dye Jumputan, yakni melukis dengan media kain perca hingga gerabah.
"Di Jogja ini, kami fokus ke pariwisata," kata Maria Eunike Santoso.
Pengunjung pisa bisa membeli kain batik dan berbagai produk batik lainnya, seperti kemeja, atasan perempuan dan pria, dress, dan rok. Sekitar 80 persen produk batik di Batik Benang Ratu adalah produk UMKM.
Yogyakarta sendiri telah ditetapkan sebagai Kota Batik Dunia oleh World Craft Council (WCC) menjadi target wisatawan mancanegara. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pesona eksotis batik menjadi daya tarik unik bagi wisatawan.
Batik kerap jadi suvenir yang rasanya harus dibeli para wisatawan sebelum kembali ke daerah asal masing-masing. Inilah mengapa wisata edukasi batik semakin menjadi incaran wisatawan.
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Anak Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?