Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Aktivitas belanja yang dilakukan masyarakat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Data dari Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa sektor perdagangan, baik online maupun offline, berkontribusi sebesar 12,94 persen bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023.
Walau pandemi beberapa tahun lalu sudah mengakselerasi adopsi belanja online secara signifikan, konsumen Indonesia tetap mempertahankan kecintaan mereka terhadap belanja offline.
Terkait fenomena ini, perusahaan data dan insights Populix mengadakan laporan riset terbaru yang berjudul "Preferensi Konsumen dalam Belanja Online dan Offline". Tak cuma mengulas tren belanja online dan offline, riset ini juga memperhatikan situasi pasca pandemi yang turut memengaruhi perilaku belanja konsumen.
Riset dilakukan pada 9-14 November 2023 dengan melibatkan 515 responden pembeli dan 265 penjual, baik laki-laki maupun perempuan, di Indonesia. Metode survei hybrid secara offline dan online digunakan untuk mendapatkan hasil representatif.
Baca Juga
"Pasca pandemi, kami menyaksikan transformasi menarik dalam perilaku belanja konsumen di Indonesia. Meskipun belanja online mengalami lonjakan yang signifikan selama pandemi, belanja offline tetap menjadi pilihan utama konsumen. Riset kami menunjukkan bahwa kedua tren ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang secara harmonis untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam," ungkap Head of Research Populix, Indah Tanip, dalam keterangannya, dilansir dari Suara.com.
Riset Populix membandingkan preferensi belanja konsumen dalam tiga periode: sebelum, saat, dan setelah pandemi. Hasilnya, ditemukan bahwa selama pandemi, sebagian besar responden lebih memilih belanja online (54 persen). Bahkan usai pandemi, sebanyak 49 persen dari responden masih cenderung melakukan belanja secara daring.
Walau demikian, terdapat peningkatan signifikan dalam aktivitas belanja offline setelah pandemi berakhir. Ini menunjukkan bahwa konsumen Indonesia tak hanya gemar belanja online, tetapi juga menyukai pengalaman berbelanja offline.
Faktor utama yang mendorong belanja online adalah praktisitas (67 persen) dan kemudahan membandingkan harga (66 persen). Di sisi lain, keuntungan belanja offline termasuk kemungkinan untuk merasakan produk secara langsung (77 persen) dan tak ada biaya pengiriman (66 persen).
"Transaksi belanja offline maupun online memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sinergi antara ritel offline dan online menjadi kunci dalam mengakomodasi kebutuhan konsumen yang semakin beragam," tandas Indah.
Terkini
- Ide Merayakan Valentine Bersama Orang Terkasih, Dinner Romantis Bisa Jadi Pilihan
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender