community

Perempuan di Jabatan Manajemen Senior Semakin Sedikit, Apa Masalahnya?

Persentase perempuan di jabatan manajemen senior di Indonesia menurun.

Rima Sekarani Imamun Nissa
Kamis, 25 April 2024 | 19:30 WIB

Masih banyak pekerjaan rumah untuk mencapai kesetaraan gender di dunia kerja. Persentase perempuan yang menempati level manajemen senior cenderung menurun.

Hal tersebut tercantum dalam laporan berjudul "Women in Business" oleh Grant Thornton. Disebutkan bahwa persentase perempuan yang menempati level manajemen senior secara global telah meningkat dari 19,4% menjadi 33,5% selama dua dekade. Hanya saja, lajunya relatif lambat dengan peningkatan hanya sekitar 1,1% dari tahun lalu.

Melihat angka tersebut, dikatakan bahwa kesetaraan tak akan bisa tercapai hingga tahun 2053. Indonesia sendiri menempati peringkat ke-10 secara global dengan 37% perempuan yang berada di posisi manajemen tingkat senior pada 2024 ini.

Baca Juga: Jadi Istri Anak Bos Tambang, Putri DA Santai Pakai Tas Branded Harga Rp5 Jutaan

Dibanding tahun lalu, terjadi penurunan persentase 2 poin yang sebelumnya berada di angka 39%. Walau begitu, persentase tersebut masih melampaui angka rata-rata global.

Ilustrasi perempuan sebagai bos di tempat kerja. (Unsplash/Kelly Sikkema)

Posisi manajemen senior yang paling banyak dipegang perempuan adalah Chief Financial Officer (CFO), yakni sebesar 67%. Diikuti oleh Human Resource Director (40%) dan Chief Marketing Officer (CMO) di angka 36%.

Berdasarkan hal tersebut, Grant Thornton mengidentifikasi tiga strategi bagi bisnis untuk mempercepat kemajuan menuju kesetaraan gender dalam manajemen senior. Dilansir dari Suara.com, berikut rinciannya.

Baca Juga: Couple Goals, Ini Rahasia Rumah Tangga Harmonis Nana Mirdad dan Andrew White

Pentingnya Pengembangan Divisi Diversity, Equity, and Inclusion (DEI)

Kepemimpinan dan tanggung jawab untuk pengembangan divisi keanekaragaman, kesetaraan dan inklusi merupakan kunci meningkatkan persentase perempuan dalam posisi manajemen senior.

Menerapkan strategi DEI yang bisa diukur

Bisnis juga mesti punya strategi DEI yang independen, terlepas dari strategi keberlanjutan perusahaan lainnya seperti strategi ESG. Selain itu, penting adanya tolak ukur yang jelas.

Kemampuan untuk bekerja secara fleksibel

Dalam 12 bulan terakhir, terjadi pergeseran pola kerja di kalangan perusahaan secara global. Sekitar 47% perusahaan kini lebih memilih untuk menerapkan work from office (WFO), meningkat dari angka 36% tahun sebelumnya. Sementara itu, model hybrid mengalami penurunan dari 53% menjadi 45%.

"Untuk menjaga dan mengembangkan kesetaraan serta keberagaman, kami terus melakukan berbagai upaya sejalan dengan pendekatan yang diambil oleh Grant Thornton International Limited (GTIL). Perlu adanya peran penting dari para partner kami untuk mengimplementasikan strategi ini," ungkap CEO Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani. 

Baca Juga: Intip Tas Branded Megawati Hangestri, Harganya Cuma Rp1 Jutaan

"Namun, untuk meningkatkan jumlah perempuan di posisi manajemen senior tidak dapat dilakukan secara efektif jika hanya dilakukan oleh pemimpin perempuan senior saja. Perlu adanya kolaborasi dengan pemimpin senior laki-laki dalam menerapkan kebijakan dan merancang strategi DEI ini," imbuhnya.

community

20 Ucapan Selamat Hari Ibu 2023, Lengkap dalam Bahasa Indonesia dan Inggris

Selamat Hari Ibu! Kirimkan pesan manis di bawah ini untuk mengungkapkan rasa terima kasihmu pada ibu tersayang.

community

Tingkatkan Brand Awareness, 5 Tips Memaksimalkan Konten Live Stream untuk Pelaku UMKM

Semakin banyak pelaku UMKM yang memanfaatkan media sosial sebagai saluran promosi produk mereka.

community

Milad Ke-5 Tahun Komunitas Ukhtina, Jalin Ukhuwah dan Berbagi, Indahnya!

Komunitas pengajian Ukhtina memeringati lima tahun berdirinya Ukhtina dalam kegiatan yang diberi nama Ukhtina Bersinar.

community

Komunitas Ini Cocok untuk Beauty Enthusiast, Mau Gabung?

Jika kamu senang mencoba berbagai kosmetik baru, gabung di komunitas ini saja!