Dewiku.com - Kolaborasi diyakini efektif mendorong brand lokal semakin dikenal masyarakat, termasuk di industri mode. Lalu, bagaimana caranya agar bisa menarik perhatian reseller brand global untuk akhirnya bisa berkolaborasi?
Head Of Marketing For Apple Product, PT. MAP Zona Adiperkasa, Farah Fausa Winarsih yang kerap memfasilitasi kolaborasi Digimap dengan desainer dan seniman ilustrator Indonesia mengatakan, kecocokan DNA brand fashion lokal jadi kuncinya.
"Kita lihat ada beberapa fashion designer atau ilustrator yang bekerjasama dengan kita. Semua orang bisa melakukan kolaborasi dengan kita. Bukan kriteria yang kita lihat, tapi lebih ke DNA kita cocok atau tidak dengan orang ini," ungkapnya, dikutip dari Suara.com.
Di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan jika ingin memperbesar kesempatan bekerjasama dengan brand global.
Farah berpendapat, ada baiknya mau keluar dari zona nyaman atau tidak melulu bersikukuh dengan idealisme brand fashion itu sendiri. Inovasi bisa membuktikan bahwa brand memperhatikan tren dan kemauan pasar. Jadi saat berkolaborasi, kedua pihak bisa sama-sama berkembang.
"Bukan tidak hanya (membuat produk) di zona nyaman mereka dan tidak mau keluar dari batasnya mereka. Karena, kita berdua mau maju bersama," ujarnya.
Kebutuhan konsumen
Farah percaya bahwa brand yang baik memang mampu mengedukasi konsumennya. Namun, produk dan karya yang dibuat juga harus dapat menjawab kebutuhan yang ada. Terlebih, konsumen sering kali mendambakan inovasi yang selalu berhasil disajikan brand global.
Ikut pelatihan dan tak berhenti belajar
Baca Juga
Upayakan untuk selalu mengembangkan diri, termasuk agar kualitas produk yang ditawarkan semakin membaik. Jika ada kesempatan pelatihan atau workshop, jangan ragu untuk belajar lagi dan lagi.
Foto produk adalah perkara vital
Pada era digital di mana masyarakat lebih banyak belanja daring, kata Farah, sangat penting bagi brand lokal untuk mengambil foto produk agar terlihat menarik di e-commerce.
"Jadi kita mengajarkan untuk local brand, terutama UMKM yang baru mau berkembang, bagaimana caranya mereka mengambil foto produk mereka," kata dia.
Farah menambahkan, "Biasanya kita melihat hasil foto mereka di online, kita bisa menilai bagus atau tidaknya. Jadi kita mengajarkan mereka untuk bagaimana cara menghasilkan foto yang baik, lalu mereka bisa post di online platform mereka."
Terkini
- Kulit Mulus Tanpa Drama: Tren Regenerative Therapy yang Sedang Naik Daun
- Gerbong Khusus Perempuan di KRL: Solusi Aman di Perjalanan Atau Cuma Bikin Ribut?
- Clean Beauty Baru yang Siap Rebut Hati Pecinta Skincare Indonesia
- Gowes Bukan Sekadar Gaya: Perempuan Bersatu Lawan Kekerasan Digital Biar #SamaSamaAman
- Memilih Susu Pertumbuhan Anak: Tips untuk Orang Tua Masa Kini
- Kenapa Cewek Suka Mengingat-Ingat Kesalahan Pasangan? Ini Penjelasannya
- The Club Series: Kuas MUA Sporty-Luxury yang Bikin Makeup Auto Flawless
- Quality Time Ala Keluarga Modern: Nggak Perlu Jauh, yang Penting Bermakna
- Olahraga Makin Hits, Outfit Tetap Santun: Tren Sportwear Modest yang Lagi Naik Daun
- Ketika Kehamilan Datang Tanpa Diminta: Sunyi, Stigma, dan Ruang #SamaSamaAman yang Mesti Kita Ciptakan