Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Investasi merupakan salah satu upaya untuk memiliki finansial yang stabil di masa depan, tak terkecuali bagi kalangan gen Z. Bukan hal aneh jika banyak orang sudah mulai mencoba melakukan berbagai investasi sejak dini.
Sayangnya, banyak juga yang malah terjebak masalah dan menjadi korban penipuan investasi bodong. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut sekitar 40 persen korban investasi bodong adalah milenial maupun gen Z.
Certified Financial Planner CFP sekaligus Founder Vibrant Lady Nathalia mengungkapkan bahwa alasan para gen Z menjadi korban investasi bodong ini biasanya karena ikut-ikutan.
Baca Juga
"Lebih ke gaya hidup pengen ikut-ikutan aja, pengen cepet-cepet kaya, tapi enggak punya tujuan. Ini tujuan gua, kalau punya duit, mau diapain? Jadi kalau ada yang ajak, mau aja. Cuma masalahnya, FOMO mungkin, jadi lebih ke sana," kata Lady belum lama ini, dilansir dari Suara.com.
Perkara terjebak investasi bodong ini juga kerap dialami generasi milenial. Umumnya, hal ini karena mereka mempunyai banyak kebutuhan untuk keluarga. Ingin dapat uang dengan cepat, mereka akhirnya justru terjebak investasi bodong.
"Mungkin karena kebutuhan hidup, jadi mereka ingin cepat-cepat bisa aja. 'Saya butuh sekolahin anak, tapi nggak ada uang, pinjem uang juga. Ya, udah. Saya coba-coba’. Nah, ini intinya gambling, kalau investasi bodong itu," tutur Lady.
Permasalaha seperti itu dapat terjadi akibat adanya ketidaksiapan dalam mengelola uang. Akibatnya, seseorang hanya berusaha mencari uang dengan cara instan.
Menurut Lady, jika keuangannya telah dikelola dan direncanakan dengan baik, setiap orang bisa menghindari jerat investasi bodong.
"Misalnya kita udah punya tujuan, bujek kita di-set, ini buat anak, buat pensiun, buat lain. Nah, kalau ada yang bilang 'Ini ada investasi gini-gini’, dia nggak akan tergoda karena udah di-set plan untuk masa depan," terangnya.
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri