
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Anak-anak perlu dibimbing untuk mengenali dan mengekspresikan emosinya sejak dini. Ada banyak media belajar yang bisa dimanfaatkan, salah satunya buku cerita anak.
Anak-anak sudah mempunyai emosi sejak mereka dilahirkan. Setidaknya ada enam emosi dasar, yakni senang, marah, sedih, takut, terkejut, dan jijik. Hanya saja, wajar jika anak belum terlalu mahir mengekrespresikannya saat bayi.
"Masuk usia 2-3 tahun, emosinya mulai lebih kompleks. Begitu pula dalam cara mengeskpresikan emosi, sudah lebih berkembang," kata Ayoe Sutomo, psikolog anak, remaja, dan keluarga, dilansir dari Suara.com.
Baca Juga
Ayoe mengungkapkan pentingnya mengenalkan anak-anak dengan berbagai bentuk emosi sejak dini. Anak yang memahami emosinya bakal lebih mampu mengendalikan caranya mengekspesikan diri dan punya kepekaan terhadap perasaan orang lain.
"Dengan kemampuan ini anak dapat lebih mudah beradaptasi. Salah satu caranya adalah dari buku cerita yang mengajarkan anak mengenal dan mengelola perasaan marah dengan lebih baik," ungkap Ayoe kemudian.
Terkait hal itu, Teman Bumil meluncurkan serial buku cerita anak dalam ajang Mums Festival 2024 yang digelar di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, pada 26-28 Juli 2024. Dua buku seri pertama dirilis untuk momen Hari Anak Nasional 2024, yakni berjudul "Adek Marah" dan "Adek Takut". Dua buku lainnya yang berjudul "Adek Sedih" dan "Adek Senang" akan diterbitkan pada Oktober 2024 mendatang.
"Kami tidak berhenti di aplikasi Teman Bumil yang sekarang sudah digunakan lebih dari 4,2 juta Mums di seluruh Indonesia. Inovasi terbaru kami adalah meluncurkan buku seri cerita anak sebagai salah satu dari banyak pintu untuk mengajarkan jenis-jenis emosi untuk si Kecil," kata Co-founder Teman Bumil, T. Robyn Soetikno.
Tag
Terkini
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
Berita Terkait
-
Membahagiakan Anak-Anak Pengidap & Penyintas Kanker di Hari Anak Nasional
-
Dukung Imajinasi dan Kreativitas Anak, Jangan Sembarangan Pilih Baju Anak
-
5 Cara Memilih Camilan Sehat untuk Anak, Harus Tetap Kaya Nutrisi
-
Kecil-Kecil Berani Ikut Fashion Show, Begini Anissa Azizah Latih Kepercayaan Diri Anaknya