Dewiku.com - Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) telah membantu Anisa Faza untuk mewujudkan mimpi bersekolah di luar negeri. Mahasiswa semester 5 dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya tersebut sekarang mempersiapkan diri untuk berangkat ke Yuan Ze University di Taiwan pada September mendatang.
"Dari dulu saya ingin kuliah di luar negeri dan dari orang tua tidak bisa membiayai, jadi saya mencari-cari beasiswa. Sewaktu PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru) di semester 1 tahun 2022, ada presentasi dari International Office yang menceritakan program IISMA," ucap Anisa Faza, Kamis (15/8/2024), dikutip dari siaran pers yang diterima Dewiku.com.
Perempuan yang lebih akrab dipanggil Faza ini berkuliah di jurusan D4 Teknologi Rekayasa Multimedia. Namun, Faza berpendapat bahwa bidang multimedia bersifat subjektif sehingga dirinya tertarik dengan dunia programming yang lebih objektif dan ingin menimba ilmu lebih dalam di bidang tersebut.
Ketertarikan Faza pada dunia programming juga muncul setelah dirinya bergabung dengan tim robot riset kapal di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, PENSHIP. Bersama tim PENSHIP, Faza telah mengikuti Kontes Robot Bawah Air Indonesia dan Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional.
Uniknya, Faza mengaku bahwa dirinya dulu adalah mahasiswa "kupu-kupu: atau "kuliah-pulang" sebelum bergabung dengan tim PENSHIP.
"Waktu semester 1 saya tidak ikut kegiatan apa-apa. Jadi saya kuliah pulang-kuliah pulang. Saya lihat teman-teman pada sibuk habis kelas, seperti rapat atau ikut kegiatan. Terus saya akhirnya berpikir, masa saya tidak melakukan apa-apa," ungkapnya.
Faza mencoba mendaftar ke tim PENSHIP meskipun tidak memiliki pengalaman di bidang robotika. Namun, dirinya diterima dan mendapat kesempatan ikut lomba bersama tim.
Faza mengikuti Kontes Robot Bawah Air Indonesia di tahun 2023 dan 2024, lalu berhasil mendapat juara 3 untuk dua tahun berturut-turut. Selain itu, timnya juga mendapat juara 2 untuk Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional pada divisi lomba Desain Inovasi dan Teknologi di tahun 2023.
Selama bergabung dengan tim PENSHIP, Faza merasa bahwa divisi program memegang peranan besar dalam tim untuk memastikan robot bisa berjalan dengan baik. Hal ini menjadi alasan lain mengapa Faza tertarik pada bidang programming.
Baca Juga
"Melalui IISMA, saya ingin lebih jago di bidang programming. Saya juga berharap bisa meningkatkan skill bahasa Inggris dan bahasa lain, seperti bahasa Mandarin, juga mendapat kenalan dari luar negeri," tuturnya.
Karena tertarik dengan program IISMA, Faza telah melakukan banyak riset mengenai syarat pendaftaran IISMA sejak tahun 2022. Ia juga mempersiapkan diri dengan mengikuti tes TOEIC dan berkonsultasi dengan kakak tingkat yang merupakan alumni awardee IISMA untuk berlatih menulis esai dan wawancara dalam bahasa Inggris.
"Ada tantangan dalam menyiapkan esai dan wawancara karena ini pertama kali. Sebelumnya, saya belum pernah mendaftar program sejenis dan ini pertama kali menulis esai dalam bahasa Inggris."
Faza sempat mengganti esainya hingga tiga kali. Ia juga menghadapi tantangan seputar perizinan orang tua. Selain itu, Faza tidak bisa mengikuti Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional pada tahun 2024 karena bertabrakan dengan lini masa pendaftaran IISMA. Ia pun harus membagi waktu untuk kuliah, kegiatan di tim robot, dan mempersiapkan pendaftaran IISMA.
Meskipun begitu, aktivitas Faza di tim PENSHIP memberikan manfaat positif dan membantu dalam persiapan mengikuti program IISMA. Beberapa manfaat tersebut di antaranya adalah pengalaman menulis paper, kemampuan mengatur keuangan dengan membuat Rencana Anggaran dan Biaya (RAB), juga mempelajari cara membeli barang dari luar negeri. Saat ini, Faza tengah mempelajari kemampuan serupa dari kegiatan mentoring IISMA Alumni Club atau IISMA-AC.
"Jadi kita menyiapkan bahasa, perlengkapan yang akan dibawa, cara mengatur keuangan, dan culture shock seperti apa yang akan dihadapi," kata Faza seputar persiapannya mengikuti program IISMA.
Faza akan menjalani pertukaran pelajar di Yuan Ze University di Taiwan selama kurang lebih lima bulan. Ia pun berpesan bahwa kerja keras adalah kunci bagi mereka yang ingin meraih mimpi dan cita-cita.
"Kalau kita ingin sesuatu dan kita kerja keras diiringi doa, pasti ada hasilnya. Jangan cepat merasa puas karena kita harus terus berkembang," ucapnya.
Terkini
- Memilih Susu Pertumbuhan Anak: Tips untuk Orang Tua Masa Kini
- Kenapa Cewek Suka Mengingat-Ingat Kesalahan Pasangan? Ini Penjelasannya
- The Club Series: Kuas MUA Sporty-Luxury yang Bikin Makeup Auto Flawless
- Quality Time Ala Keluarga Modern: Nggak Perlu Jauh, yang Penting Bermakna
- Olahraga Makin Hits, Outfit Tetap Santun: Tren Sportwear Modest yang Lagi Naik Daun
- Ketika Kehamilan Datang Tanpa Diminta: Sunyi, Stigma, dan Ruang #SamaSamaAman yang Mesti Kita Ciptakan
- Semakin Dewasa, Circle Makin Kecil: Ternyata Ini Bukan Salah Siapa-Siapa
- Akses Layanan Kesehatan Kelas Dunia, Kini Lebih Dekat untuk Keluarga Indonesia
- Seventh Anniversary, Noera Beauty Rilis Sunscreen Physical dengan Formula Baru yang Inovatif
- Regenerative Beauty: Tren Baru yang Bikin Kulit Glowing Alami Tanpa Kesan 'Diisi'