Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Jika dulu kita sudah cukup puas dengan membersihkan wajah sebelum tidur, belakangan ritualnya harus diperpanjang dengan mengoleskan krim malam atau night cream. Sekarang bertambah lagi pilihan senjatanya, pakai night cream atau sleeping pack? Dengan catatan, kamu bukan penganut aliran rumit ‘ten to twenty’ nya K-Beauty ya cantik.
Lalu apa bedanya sleeping pack dengan night cream? Menurut penelusuran Dewiku.com, sleeping pack dan night cream sama-sama berfungsi menghidrasi kulit, membuat kulit bercahaya, dan meminimalisir tanda-tanda penuaan.
Night cream umumnya menghidrasi kulit lebih dalam dari day cream biasa. Sesuai namanya, night cream umumnya berbentuk cairan menyerupai krim. Night cream bisa dipakai rutin sesaat sebelum tidur. Secara spesifik, night cream melembabkan dan melembutkan kulit kering atau teriritasi.
Sementara sleeping pack bisa melakukan tugas yang lebih kompleks dari night cream, bahkan dalam waktu semalam! Sleeping bisa mempertahankan kelembapan wajah semalaman ketika digunakan saat tidur karena itu tidak mengandung bahan aktif keras yang dapat menyebabkan iritasi jika dibiarkan di kulit.
Baca Juga
Namun kamu tetap harus baca label untuk memastikan komposisinya aman digunakan jangka waktu yang lama. Sleeping pack seringkali berbentuk gel untuk memaksimalkan manfaat-manfaatnya dalam semalam!
Jika ada yang bertanya, lebih bagus mana antara sleeping pack dan night cream? Maka jawabannya relatif. Jika kamu sudah merasa cukup puas dengan night cream andalanmu, maka kamu bisa menggeser sleeping pack dalam daftar rutinitas malammu, namun ada baiknya jika kamu mengkombinasikannya.
Terkadang, kita merasa jika kulit juga membutuhkan tambahan nutrisi untuk mencerahkan kulit dan anti aging. Nah, pada saat itulah sleeping pack datang untuk menyelamatkan kulitmu. Selamat mencoba!
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat