Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Salah satu cara untuk menjaga kebersihan wajah adalah dengan rutin menggunakan masker. Di antara sekian banyak jenis masker, Mud mask dan clay mask jadi yang paling banyak digemari saat ini.
Dua masker yang berasal dari lumpur bumi ini dinilai ampuh untuk membersihkan kulit dari debu, kotoran dan minyak. Sekilas keduanya tampak serupa. Namun ternyata keduanya memiliki perbedaan, lho. Biar nggak salah pakai, yuk simak ulasan Dewiku.com berikut!
1.Tekstur dan warna
Dari segi bentuk, keduanya sangat berbeda. Clay mask bertekstur seperti tanah liat, sedangkan mud mask berbentuk lebih cair seperti lumpur.
Untuk warna, keduanya sama-sama berwarna abu-abu tua. Tapi jika diperhatikan lebih detail clay mask sebenarnya memiliki warna yang lebih terang dibandingkan mud mask.
2. Manfaat
Clay mask memliki sifat sebagai drying skin agent. Jadi selain mampu untuk mengangkat kotoran dan debu, clay mask juga bermanfaat untuk menyerap minyak berlebih pada wajah, mengencangkan, mengeksfoliasi sel kulit mati, dan mengecilkan pori-pori.
Berbeda dengan clay mask, mud mask bersifat skin healing agent. Fungsi utamanya adalah untuk memperlancar sirkulasi peredaran darah pada kulit, membersihkan kulit dari debu dan kotoran, melembapkan dan menyegarkan kulit, serta membuat kulit menjadi lebih cerah dan lembut.
3. Jenis Kulit
Karena tekstur yang lebih kering daripada mud mask, clay mask lebih cocok untuk kulit kombinasi, berminyak hingga acne prone skin. Tapi mengingat clay mask merupakan masker yang bukan water based mask, nggak boleh terlalu sering menggunakannya. Cukup aplikasikan 1-2 kali seminggu.
Mud mask terasa lebih light di kulit muka dan lebih hydrating daripada clay mask. Karena itu, mud mask cocok untuk semua jenis kulit terutama kulit kering dan dull skin. Mud mask bisa digunakan sebanyak 2 hingga 3 kali seminggu untuk hasil yang maksimal.
Baca Juga
Terkini
- Fawning: Jebakan Menyenangkan Orang Lain, Sampai Lupa Diri Sendiri
- Overparenting, Jebakan Pola Asuh Orang Tua Zaman Now: Bisa Hambat Kemandirian Anak?
- Sextortion dan Sexploitation: Ketika Privasi Jadi Senjata Pemerasan di Era Digital
- Wifey Material: Ketika Perempuan Dituntut Jadi 'Istri Idaman'
- Nyaman dengan Diri Sendiri Berawal dari Perawatan Tepat Area Kewanitan
- Main Character Syndrome, Ketika Perempuan Merasa Jadi Pusat Semesta
- Go & Glow Fun Run 2025: Tetap Bugar dan Glowing dengan Aktivitas Seru
- Hot Girl Walk: Ketika Perempuan Jadi Lebih Bahagia Cuma Modal Jalan Kaki
- Self Gifting: Bukan Boros, Tapi Bentuk Apresiasi pada Diri Sendiri
- Lebih dari Sekadar Musik, Ada Pesan Pemberdayaan Perempuan dari JENNIE Lewat Album Ruby