Dewiku.com - Desainer Christian Louboutin kembali menunjukkan kreativitasnya. Ia kembali menghadirkan ide unik dalam koleksi bertajuk Loubikraft edisi Fall-Winter 2018/2019. Setiap itemnya dibuat memakai material kertas bekas, yakni dari kantong kertas dan kotak sepatu bekas.
Yup, kamu nggak salah baca kok. Louboutin menyulap kertas bekas menjadi deretan sepatu cantik. Bahan yang didaur ulang oleh desainer 54 tahun itu berupa sobekan kertas dari kantong yang biasa digunakan sebagai tas belanja para tamu. Louboutin lalu menggunakannya sebagai dalaman yang dilapisi material PVC transparan untuk pelindung.
Koleksi 'Loubikraft' ini hadir dengan beragam model, mulai dari stiletto pumps klasik, ankle boots, hingga sneakers. Nggak hanya itu, Louboutin juga menghadirkan sling bag dan tote bag cantik.
Koleksi sepatu dan tas bergaya plastik transparan ini semakin stylish dihiasi sentuhan warna merah dan tulisan ‘Christian Louboutin’ berwarna putih.
Lewat koleksi ini, Louboutin sekaligus membuktikan konsistensinya untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan dengan membuat sepatu dari daur ulang kantong kertas bekas.
Koleksi 'Loubikraft' sudah dirilis secara global pada 31 Mei 2018 dan dibanderol mulai US$545 atau sekitar Rp 7 jutaan. Koleksi ini juga hadir di gerai Louboutin di Jakarta, lho!
Tag
Terkini
- Kulit Mulus Tanpa Drama: Tren Regenerative Therapy yang Sedang Naik Daun
- Gerbong Khusus Perempuan di KRL: Solusi Aman di Perjalanan Atau Cuma Bikin Ribut?
- Clean Beauty Baru yang Siap Rebut Hati Pecinta Skincare Indonesia
- Gowes Bukan Sekadar Gaya: Perempuan Bersatu Lawan Kekerasan Digital Biar #SamaSamaAman
- Memilih Susu Pertumbuhan Anak: Tips untuk Orang Tua Masa Kini
- Kenapa Cewek Suka Mengingat-Ingat Kesalahan Pasangan? Ini Penjelasannya
- The Club Series: Kuas MUA Sporty-Luxury yang Bikin Makeup Auto Flawless
- Quality Time Ala Keluarga Modern: Nggak Perlu Jauh, yang Penting Bermakna
- Olahraga Makin Hits, Outfit Tetap Santun: Tren Sportwear Modest yang Lagi Naik Daun
- Ketika Kehamilan Datang Tanpa Diminta: Sunyi, Stigma, dan Ruang #SamaSamaAman yang Mesti Kita Ciptakan