Kamis, 13 Februari 2025
Rima Sekarani Imamun Nissa | Kintan Sekarwangi : Rabu, 31 Oktober 2018 | 18:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Dewiku.com - Menjalani kehidupan sebagai seorang muslim di negara minoritas memang susah. Inilah yang dialami Amani Al-Khatahtbeh, seorang muslim Amerika berdarah Arab. Dulu dia sedang jadi korban bully, tapi kini ia selalu dipuji.

Dilansir dari akun Youtube Vox, saat kecil, Amani mengaku sering jadi bahan bully teman-teman sekelasnya. Keberadaannya sebagai seorang muslim memang selalu dipandang sebelah mata. Hal buruk tak hanya menimpa dirinya, tapi juga menimpa ayahnya.

''Ayahku punya toko elektronik. Tiba-tiba pada suatu malam, beberapa pemilik toko di sekitarnya mengeluarkan petisi untuk menutup toko yang dijual oleh muslim di sana. Mereka datang ke toko dan berbuat kasar pada ayahku,'' ungkapnya.

Amani merasa dia menjalani kehidupan masa kecil dan remajanya sama seperti teman-teman sebayanya di Amerika. Ia menyukai boyband seperti Westlife dan membeli CD musik penyanyi populer seperti Britney Spears dan Christina Aguilera. Namun, Amani selalu saja dipandang berbeda.

Amani. (Youtube/VOX)

Apa yang salah dengan menjadi seorang muslim?

Amani kemudian bertekad untuk mempelajari agamanya lebih baik lagi. Setelah itu, muncul lah keinginan Amani untuk berhijab. Ia mulai pakai scraf di kepalanya dan semua teman-temannya langsung memusuhi dia.

Suatu hari, ayahnya membuka kafe baru dengan fasilitas internet. Itulah awal mula ketertarikan Amani terhadap dunia digital. Ia belajar coding dan HTML. Ia pun belajar membuat website dengan tujuan menemukan muslim lain di luar sana yang mungkin sama memiliki pengalaman atau senasib dengannya.

Itulah awal mula lahirnya sebuah platform digital bernama Muslim Girl. Media muslim itu dibuat unik oleh Amani dengan mengupas hal-hal tabu seputar kehidupan muslim hingga Islamophobia. 

Amani semakin serius mengelola Muslim Girl setelah lulus kuliah, tepatnya pada 2009. Muslim Girl pun terus berkembang dan mempopulerkan nama Amani.

Kini Amani juga aktif menulis untuk sejumlah media besar seperti Forbes dan Fortune. Pemikiran Amani yang kritis terhadap isu politik, wanita, dan sosial membuat banyak orang meliriknya. Beragam media ternama seperti Vogue, bahkan pernah menulis profil Amani.

Amani di dalam video klip Maroon 5 - Girls Like You. (Youtube/Maroon 5)

Keberhasilan Amani membuat platform muslim untuk generasi millenial itu membuat dirinya masuk ke dalam daftar 30 Under 30 Forbes 2017. Dilansir dari Forbes, Amani berhasil menarik perhatian bukan saja umat muslim, namun juga nonmuslim di berbagai negara.

Hal ini terbukti saat ia terpilih jadi salah satu wanita yang muncul di video klip Maroon 5 berjudul Girls Like You bersama sejumlah seleb populer lain, seperti Gal Gadot dan Jennifer Lopez.

Apa yang dilakukan Amani adalah inspirasi bagi generasi muda. Langkah dan gerakan hijabers satu ini seakan menegaskan bahwa generasi muda berhak dan bisa menjadi apa yang mereka mau, meski tumbuh sebagai menjadi kaum minoritas.

BACA SELANJUTNYA

Seleb Hijabers, Beda Gaya Anisa Rahma dan Kartika Putri