Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Desainer fashion papan atas, Jean Paul Gaultier mulai mengikuti rekan-rekan seprofesinya dengan meninggalkan bulu hewan sebagai bagian dari fashion. Jean Paul mengumumkan hal ini dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Perancis, Canal+.
Jean yang merupakan langganan selebritis dunia ini membulatkan tekad untuk tetap berkreasi dalam dunia fashion tanpa menyakiti hewan. Menurutnya, membunuh hewan untuk diambil bulunya merupakan tindakan yang terkutuk.
Keputusan Jean Paul ini tentu disambut positif oleh para aktivis penyayang hewan.
Direktur program internasional PETA, Mimi Beckhechi melihat hal ini sebagai pertanda baik. Pihaknya menyambut keputusan Jean tersebut dan berharap kekejaman di balik busana berbulu dapat segera diatasi.
Baca Juga
Dalam sebuah wawancara dengan majalah fashion dunia, Mimi Beckechi mengatakan jika masyarakat sudah cukup melek untuk memilih fashion item yang tidak mengorbankan hewan demi sebuah tren.
''Keputusan ini menandakan perubahan waktu di mana masyarakat sudah tidak mau lagi memakai sesuatu dari hewan yang disiksa, dikurung, disetrum secara kejam, lalu membiarkan mereka mati dengan perlahan dalam kesakitan,'' ujar Mimi seperti dikutip Bazaar.
Sebelumnya, dalam gelaran Paris Fashion Week 2019, Jean Paul masih memamerkan koleksi terbarunya yang terbuat dari bulu hewan. Salah satunya adalah syal bulu yang bertuliskan namanya yang dibawakan oleh salah satu model pria.
Meskipun terkesan mendadak, tapi keputusan Jean Paul ini mendapat sambutan positif. Namanya kini turut bergabung dengan deretan desainer dan rumah mode dunia yang menentang bulu hewan sebagai bagian dari fashion, seperti Coach, Versace, Michael Kors, Giorgio Armani, Gucci, dan Burberry.
Tag
Terkini
- Fawning: Jebakan Menyenangkan Orang Lain, Sampai Lupa Diri Sendiri
- Overparenting, Jebakan Pola Asuh Orang Tua Zaman Now: Bisa Hambat Kemandirian Anak?
- Sextortion dan Sexploitation: Ketika Privasi Jadi Senjata Pemerasan di Era Digital
- Wifey Material: Ketika Perempuan Dituntut Jadi 'Istri Idaman'
- Nyaman dengan Diri Sendiri Berawal dari Perawatan Tepat Area Kewanitan
- Main Character Syndrome, Ketika Perempuan Merasa Jadi Pusat Semesta
- Go & Glow Fun Run 2025: Tetap Bugar dan Glowing dengan Aktivitas Seru
- Hot Girl Walk: Ketika Perempuan Jadi Lebih Bahagia Cuma Modal Jalan Kaki
- Self Gifting: Bukan Boros, Tapi Bentuk Apresiasi pada Diri Sendiri
- Lebih dari Sekadar Musik, Ada Pesan Pemberdayaan Perempuan dari JENNIE Lewat Album Ruby