Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Gelaran hari kedua Jogja Fashion Week 2018 yang diadakan pada Rabu (21/11/2018) di Main Atrium Hartono Mall Yogyakarta berlangsung meriah. Busana dengan berbagai konsep menarik dihadirkan dalam perhelatan fashion terbesar di Yogyakarta tersebut.
Dengan kreativitas dari 19 desainer yang mengolah kekayaan wastra nusantara, hadirlah peragaan busana muslim bertema Modest Prestigious.
Para desainer ini menuangkan ide-ide dalam koleksi ready to wear yang kekinian dan prestisius. Dominasi kain etnik khas Indonesia tampak mendominasi karya mereka.
Meskipun menggunakan kain etnik, koleksi yang dipamerkan justru jauh dari kesan kuno. Sebaliknya, tangan dingin desainer bisa membuat kain trdisional ini menjadi lebih prestisius.
Baca Juga
Seperti koleksi yang dipamerkan oleh desainer Wening Angga. Terinspirasi dari kisah wonder woman, Wening menuangkan idenya dalam fashion untuk menyampaikan pesan, bahwa wonder woman, bisa berjuang dengan caranya sendiri.
Wanita berhijab ini menggambarkan sosok wonder woman zaman now dengan visual yang lebih fashionable. Balutan kain batik warna natural tampak mendominasi karya Wening Angga. Warna seperti ini sengaja dipilih oleh Wening karena ingin menonjolkan warna-warna alami yang identik dengan tanah.
Warna-warna tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk outer wear yang etnik namun tetap memiliki sisi sporty khas wonder woman yang enerjik. Penggunaan aksesori berupa topi yang digunakan oleh setiap model mewakili konsep wonder woman yang ingin dia sampaikan.
Selain Wening Angga, desainer lain yang tergabung dalam fashion show ini adalah Anggie Rachmat, Belinda Ameliyah, Dandy T Hidayat, Dani Paraswati, Yetti Topiah, Haryanto, Dewi Roesdji, Essy Masita, Hannie Hananto, Febby Ayusta, Iffah M Dewi, Ina Priyono, Indraswari, Lanny Amborowati, Lia Mustafa, Lisandra, Luffi Vadisa, dan Rosa Farisa.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat