
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Baru-baru ini, pedangdut Nella Kharisma tersandung kasus peredaran kosmetik ilegal oleh Derma Skin Care (DSC) Beauty. Nella pun dengan kooperatif memenuhi panggilan penyidik Subdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Jatim dan digarap selama lebih dari 6 jam sebagai saksi pada Selasa (18/12/2018).
Setelah keluar dari ruangan, Nella mengaku dicecar 30 pertanyaan selama pemeriksaan oleh penyidik.
''Ada tiga puluh pertanyaan. Semua dijawab dengan sejujur-jujurnya,'' terang Nella singkat seusai keluar dari ruangan, seperti dilansir dari Suara.com, Selasa (18/12/2018).
Meski pemeriksaan berlangsung cukup lama, penyanyi dangdut yang sedang naik daun ini mempunyai kesan positif terhadap perlakuan penyidik. ''Polisinya baik-baik kok,'' ujarnya sembari tersenyum lebar kepada wartawan.
Baca Juga
Namun, Nella Kharisma enggan membeberkan lebih detail sejumlah pertanyaaan pokok yang dilontarkan penyidik kepadanya.
Nella sendiri dipanggil sebagai saksi karena dirinya merupakan salah satu public figure yang diendorse oleh DSC Beauty untuk mempromosikan produknya di akun Instagram.

Dalam kasus ini, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Jatim, Kombes Pol Ahmad Yusep Gunawan menuturkan telah mengamankan seorang tersangka berinisial KIL yang memproduksi DSC beauty.
Kosmetik tersebut diproduksi di rumahnya di Kediri dengan merek yang tidak terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sudah dua tahun bisnis ilegal ini ia jalankan.
Diketahui tersangka menggunakan bahan untuk campuran dari sejumlah merek terkenal pada produk kosmetik ilegalnya, seperti Marcks Beauty Powder, Mustika Ratu, Sabun Papaya, Vivo Lotion, Vasseline, Sriti dan lain-lain.
Produk-produk tersebut kemudian dikemas ulang ke dalam tempat kosong dengan merek DSC Beauty. Tersangka KIL menjual produknya dengan banderol mulai dari Rp 350 ribu hingga Rp 500 ribu per paketnya.
Setiap bulan, tersangka mampu menjual sebanyak 750 paket dengan wilayah penjualan mulai dari Surabaya, Jakarta, Bandung, Medan dan Makassar.
Dalam perkara ini, tersangka dijerat Pasal 197 jo Pasal 106 ayat (1) UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 1,5 miliar.
Sementara itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Luki Hermawan menyatakan ada empat artis lain yang terlibat endorse dan menerima honor yang cukup besar.
Tag
Terkini
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif