
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Menjelang menikah, biasanya perawatan tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki menjadi incaran para wanita. Rangkaiannya sangat banyak, mulai dari spa, lulur hingga ratus vagina. Meski populer, rupanya ratus vagina menyimpan bahaya bagi organ intim wanita, lho.
Ratus vagina sendiri adalah proses penguapan vagina dengan asap yang merupakan hasil pembakaran ratus atau rempah.
Saat melakukan ratus vagina, seorang wanita akan diminta duduk di atas kursi khusus yang bagian tengahnya sudah dilubangi sebagai jalur masuk asap.
Setelah itu, panci tanah yang sudah berisi air rebusan ramuan ratus diletakkan di bawahnya. Uap yang dihasilkan akan mengasapi daerah vagina sekitar kurang lebih 30 menit.
Baca Juga
Ramuan air rebusan ratus pada umumnya adalah racikan kayu secang, kunyit, bunga mawar, temu lawak, pala, hingga akar wangi.
Ratus vagina diklaim bermanfaat membersihkan, mengharumkan, dan menjaga kesehatan area intim sekaligus juga menyeimbangkan kembali hormon wanita.

Tapi di sisi lain, banyak pakar kesehatan yang tidak merekomendasikan ratus vagina karena menguapi daerah intim justru dapat memicu timbulnya efek samping yang merugikan.
Menurut Mary Jane Minkin, M.D., pengajar obstetrics dan gynecology di Yale School of Medicine, hawa panas yang dihasilkan ratus berbahaya bagi vagina karena organ intim jadi terasa seperti terbakar.
Apalagi, uap yang dihasilkan adalah uap bersuhu tinggi sehingga sangat mungkin memberikan risiko luka bakar.
Tidak hanya memberi risiko terbakar, ratus vagina juga bisa mengacaukan kehadiran bakteri baik dan malah meningkatkan bakteri jahat.
Sebuah studi yang diterbitkan jurnal NCBI pada tahun 2004 menyatakan ratus membuat ketidakseimbangan jumlah flora di dalam vagina. Akibatnya adalah peningkatan risiko vaginosis bakteri.
Itu adalah penyakit vagina yang disebabkan oleh banyaknya bakteri jahat. Gejala yang ditimbulkan antara lain peningkatan cairan vagina yang berbau amis. Cairan ini biasanya berwarna putih atau kelabu.
Untuk menjaga vagina tetap bersih, cukup sapu bagian luarnya dengan air dan keringkan dengan handuk atau lap lembut. Kemudian untuk pembersihan vagina yang alami, kamu bisa mengonsumsi yogurt yang mengandung bakteri baik. Melakukan dua hal tersebut lebih aman.
Terkini
- Sering Overthinking atau Menjauh Saat Didekati? Kenali 4 Attachment Style dalam Hubungan Perempuan
- Ketika Perempuan Memilih Diam: Strategi Bertahan atau Bentuk Perlawanan?
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial