Dewiku.com - Seorang mahasiswa jurusan fesyen bernama Vanessa Danelle mendapat kecaman dan kritik pedas dari netizen. Dia dianggap rasis karena mengeluarkan seri bikini bertema Chinoiserie.
Chinoiserie adalah seri pakaian renang yang mengacu pada motif dan teknik pembuatan pakaian ala Cina yang kemudian diterapkan pada sesuatu bernuansa Barat.
Beberapa pengguna media sosial kemudian menuduh Vannesa melakukan perampasan budaya dan meminta agar desainnya ditarik dari pasaran.
Pengguna Twitter @taejkang bahkan mengirim pesan ke desainer itu. Dia bilang, bikini rancangan Vanessa telah mempromosikan seksualitas secara berlebihan dan fetishisasi pada perempuan Asia.
Meski demikian, Vannesa Danelle menolak klaim tersebut.
''Ini hanya kain dan jika orang kulit hitam (tidak bisa) menggunakan kain Asia (beri tahu saya) di mana hukum itu ditulis. Berhentilah mencari alasan untuk tersinggung,'' ungkap mahasiswa Fashion Institute of Technology itu melalui akun Instagram pribadinya, dilansir dari NY Post.
Vannesa adalah seorang mahasiswi jurusan fesyen dengan latar belakang ras Afrika. Melalui brand pakaiannya, Palais Du Dèsir, dia mengunggah foto dan video yang mempromosikan pakaian renang alias bikini reversibel Chinoiserie yang bakal dijual pada Tahun Baru Imlek, 5 Februari 2019 mendatang.
(Suara.com/Risna Halidi)
Terkini
- Kulit Mulus Tanpa Drama: Tren Regenerative Therapy yang Sedang Naik Daun
- Gerbong Khusus Perempuan di KRL: Solusi Aman di Perjalanan Atau Cuma Bikin Ribut?
- Clean Beauty Baru yang Siap Rebut Hati Pecinta Skincare Indonesia
- Gowes Bukan Sekadar Gaya: Perempuan Bersatu Lawan Kekerasan Digital Biar #SamaSamaAman
- Memilih Susu Pertumbuhan Anak: Tips untuk Orang Tua Masa Kini
- Kenapa Cewek Suka Mengingat-Ingat Kesalahan Pasangan? Ini Penjelasannya
- The Club Series: Kuas MUA Sporty-Luxury yang Bikin Makeup Auto Flawless
- Quality Time Ala Keluarga Modern: Nggak Perlu Jauh, yang Penting Bermakna
- Olahraga Makin Hits, Outfit Tetap Santun: Tren Sportwear Modest yang Lagi Naik Daun
- Ketika Kehamilan Datang Tanpa Diminta: Sunyi, Stigma, dan Ruang #SamaSamaAman yang Mesti Kita Ciptakan