Senin, 14 Januari 2019 | 10:15 WIB
Seorang mahasiswa jurusan fesyen bernama Vanessa Danelle mendapat kecaman dan kritik pedas dari netizen. Dia dianggap rasis karena mengeluarkan seri bikini bertema Chinoiserie.
Chinoiserie adalah seri pakaian renang yang mengacu pada motif dan teknik pembuatan pakaian ala Cina yang kemudian diterapkan pada sesuatu bernuansa Barat.
Beberapa pengguna media sosial kemudian menuduh Vannesa melakukan perampasan budaya dan meminta agar desainnya ditarik dari pasaran.
Baca Juga: Ragam Manfaat Susu Kacang Mede untuk Kesehatan, Cocok buat Bumil dan Busui!
Pengguna Twitter @taejkang bahkan mengirim pesan ke desainer itu. Dia bilang, bikini rancangan Vanessa telah mempromosikan seksualitas secara berlebihan dan fetishisasi pada perempuan Asia.
Meski demikian, Vannesa Danelle menolak klaim tersebut.
''Ini hanya kain dan jika orang kulit hitam (tidak bisa) menggunakan kain Asia (beri tahu saya) di mana hukum itu ditulis. Berhentilah mencari alasan untuk tersinggung,'' ungkap mahasiswa Fashion Institute of Technology itu melalui akun Instagram pribadinya, dilansir dari NY Post.
Baca Juga: Air dengan Kandungan Kalsium Tinggi Bisa Ganggu Kesehatan Rambut, Begini Cara Mengatasinya!
Vannesa adalah seorang mahasiswi jurusan fesyen dengan latar belakang ras Afrika. Melalui brand pakaiannya, Palais Du Dèsir, dia mengunggah foto dan video yang mempromosikan pakaian renang alias bikini reversibel Chinoiserie yang bakal dijual pada Tahun Baru Imlek, 5 Februari 2019 mendatang.
Baca Juga: 8 Arti Mimpi Punya Tas Mewah, Simbol Hasil Kerja Keras
(Suara.com/Risna Halidi)