Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Desainer Tuty Adib akan kembali unjuk gigi di level internasional dengan mengikuti Hong Kong Fashion Week (HFW) Fall/Winter 2019 yang berlangsung pada 14-17 Januari 2019.
Dalam gelaran tersebut, Tuty Adib yang memilih mengeluarkan koleksi busana muslim/modest dengan menampilkan kain Wastra Nusantara, yakni kain tenun Jepara.
Ia ingin menampilkan kain khas Indonesia karena kain Wastra Nusantara tidak banyak dimiliki oleh negara lain. ''Siapa lagi yang akan mengangkat kain Indonesia kalau tidak desainer Indonesia sendiri. Inilah yang menjadikan saya kuat menampilkan keindahan kain tenun Jepara ke kancah fesyen dunia,'' ungkap sang desainer melalui rilis yang diterima DewiKu.com, Selasa (15/1/2019).
Alasan lain mengapa memilih tenun Jepara, dikatakan Tuty karena motif tenun Jepara diambil dari berbagai ragam seni motif Wastra Nusantara, seperti dari Maumere Papua, Kalimantan, Bali, Batak Sumatera Utara, dan lain sebagainya. Dengan begitu, Tuty membawa tenun Jepara sekaligus mewakili seni beberapa daerah di Indonesia.
Baca Juga
Dalam HFW Fall/Winter 2019, desainer kondang asal Solo ini akan menampilkan 6 koleksi busana bertajuk ''Amazing Jepara''. Garis rancangan pada desain ini menggunakan siluet H lurus, A line dengan konsep padupadan yang dikreasikan dalam bentuk blazer, pants, dress, dan blouse.
Dominasi warna merah, hitam, putih, abu, kuning, dan coklat meramaikan koleksi kali ini. Sentuhan sedikit beads pada beberapa baju memberi daya tarik tersendiri pada rancangan.
Namun Tuty Adib tidak sendirian. Ia akan tampil bersama 4 desainer lain yang tergabung dalam Indonesia Modest Fashion Designer. Mereka tampil perdana di HFW Fall/Winter 2019 pada tanggal Rabu (16/1/2019) besok.
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi