
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Selain kenyamanan, kebersihan adalah salah satu hal penting yang harus dijaga outlet fashion manapun. Namun seorang wanita terkejut setelah menemukan seekor tikus mati yang tersembunyi dalam salah satu sepatu di outlet Zara, China.
Dilansir dari Next Shark, wanita yang punya nama belakang Chen itu berbelanja sepatu akhir pekan lalu saat mencoba salah satu sepatu Zara di di daerah Chengdu, China.
Saat mencoba salah satu running shoes, Chen merasakan sesuatu menghalangi jari kakinya. Pertamanya, ia pikir itu adalah kertas atau karton yang biasa ada di sepatu baru.

Sayangnya, bukan dua hal itu yang ada dalam sepatu. Chen sangat terkejut menemukan ada binatang kecil berbulu, yakni tikus mati.
Baca Juga
Dia berteriak dan mayat tikus pun jatuh ke lantai saat seorang karyawan Zara datang untuk memeriksanya. Chen kemudian disuruh mencuci tangan di kamar sebelah tetapi ketika dia kembali, tikus itu masih berbaring di lantai.
Menurut laporan, wanita itu tidak menerima permintaan maaf apa pun dari para pekerja sehubungan dengan pengalaman mengerikan itu.
Sementara itu, peritel mode populer ini belum memngeluarkan pernyataan apa pun tentang apa yang sudah terjadi.
Terkini
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif