Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Stasiun TV di China kini akan melakukan sensor kepada para artis pria yang menggunakan anting. Pemerintah juga melarang mereka bertindak kemayu.
Dilansir dari Daily Mail, lembaga pengawas televisi di China telah mengeluarkan beberapa aturan khusus dalam dua tahun terakhir dengan harapan mencegah budaya negatif yang menyebar melalui TV.
Tujuannya adalah menjaga anak-anak dari tontonan yang kurang mendidik. Oleh karena ini, mereka ingin para publik figur bisa memberi contoh yang baik dan mendidik bagi generasi penerus bangsa.
Namun, jebijakan sensor pada anting yang dikenakan artis pria ini menimbulkan pro dan kontra. Hal itu terutama terkait kebebasan berekspresi dan mengurangi inspirasi tren mode.
Baca Juga
Banyak penggemar bingung dan patah hati dengan adanya larangan tersebut, mengingat sebelumnya idola mereka juga sudah dilarang menyanyikan hip hop, mempunyai tato, mengecat rambut, dan kini bertindak secara 'kemayu' di TV.
Potret sejumlah artis pria yang kena sensor anting sudah banyak tersebar di media sosial Weibo. Bagian telinga mereka tampak jadi blur.
Beberapa artis pria yang sudah kena sensor antara lain Jing Boran, Wang Linkai, dan Lin Junyan.
Mereka yang tak setuju kemudian melakukan protes dan menuntut penjelasan dari Administrasi Pers, Publikasi, Radio, Film, dan Televisi Negara China.
''Budaya China mundur ke zaman feodal,'' komentar seorang netizen.
China memang tampaknya kian tegas dalam mengatur konten yang disiarkan di TV. Awal 2017 lalu, China juga melarang penyanyi musik hip-hop dan seniman yang memperlihatkan tato. Pemerintah juga melarang artis lelaki untuk memiliki kuncir kuda dan mewarnai rambut.
Pemerintah China dinilai ingin memperketat kontrol mereka atas genre musik yang dianggap semakin provokatif. Pernah ada seorang penyanyi wanita diberi topi besar untuk menutupi rambutnya yang diwarnai merah muda.
(Suara.com/Ade Indra Kusuma)
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri