
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Katanya, banyak calon pengantin perempuan yang menolak gaun putih sederhana. Mereka lebih suka gaun pengantin yang membuat penampilan mereka jadi pusat perhatian. Salah satunya adalah model gaun pengantin telanjang.
Dilansir dari Mirror Online, gaun pengantin telanjang diprediksi populer tahun ini karena banyak brand fesyen mulai memproduksinya dengan versi masing-masing. Harga yang ditawarkan pun beragam.
Gaun pernikahan telanjang sendiri bukan berarti benar-benar telanjang, sih. Hanya saja, gaun ini dibuat dengan menonjolkan bentuk tubuh dan hanya menggunakan sedikit bahan.

Tahun lalu, misalnya, brand fesyen asal Spanyol, Pronovias, merilis gaun pernikahan dengan model jumpsuit menggunakan kain menerawang yang cuma menutupi sedikit bagian tubuh.
Baca Juga
Dibuat dari bahan lace, gaun pengantin telanjang tersebut dibubuhi dengan ratusan berlian di atasnya.
Meski sempat membuat kaget masyarakat, Pronovias sepertinya tidak kapok. Diprediksi, gaun pernikahan serupa bakal semakin populer tahun ini dan Pronovias masih bakal mencoba beragam desain menantang yang lain.
Namun, hal yang tak kalah penting, masih banyak orang mempertanyakan apakah gaun pengantin telanjang seperti itu memang pantas dikenakan saat pernikahan. Bagaimana menurut Anda? (Risna Halidi)
Terkini
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif