Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Sulam bibir atau sulam alis mungkin sudah biasa. Bagaimana dengan sulam bedak dan sulam blush on? Pecinta makeup Korea mungkin perlu mempertimbangkannya.
Michelle Wibowo selaku CEO dan Founder dari Foxy Beauty mengungkapkan, dua tren kecantikan terbaru asal Korea ini memungkinkan kaum hawa menghemat waktu untuk berdandan.
Sulam bedak atau BB Glow Treatment, misalnya. Menurut Michelle, perawatan itu dapat menghilangkan satu tahap makeup, yakni mengenakan foundation. Pasalnya, ada efek semi permanen foundation yang tahan hingga seminggu.
''Alatnya Micro Needle Derma Roller untuk mengaplikasikan pigmen foundation ke kulit lapisan luar. Jadi tone warnanya akan disesuaikan dengan kulit perempuan. Hasilnya sangat natural, glowing seperti perempuan Korea,'' ungkap Michelle dalam penganugerahan Indonesia Women Award, Jumat (25/1/2019), dilansir dari Suara.com.
Baca Juga
Michelle mengatakan, perawatan sulam bedak tidak disarankan untuk kulit yang sedang berjerawat atau meradang. Setelah pengaplikasian pigmen foundation ini pun sebaiknya juga tidak terkena air hingga minimal enam jam.
''BB Glow treatment ini alternatif buat perempuan yang malas dandan atau mau traveling sehingga bisa menghemat waktu make up. Nggak perlu pakai foundation lagi. Cukup tambahkan bedak tabur atau loose powder,'' kata Michelle.
Hampir sama, sulam blush on memungkinkan kita untuk meringkas tahap makeup mengenakan blush on. Pasalnya, wajah akan senantiasa merona sesuai dengan warna pigmen yang dipilih.
Ada dua pigmen warna blush on yang bisa dipilih, yakni pink dan peach. ''Kalau treatment blush on tahan 3-5 hari. Tapi biasanya memang sepaket dengan sulam bedak. Jadi orang sulam bedak dulu, baru sulam blush on,'' ujar Michelle menerangkan. (Firsta Nodia)
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri