Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - The Phoenix Hotel kembali menjadi tuan rumah bagi para desainer Yogyakarta memamerkan karyanya dalam acara bertajuk February Interlude ‘Jogja Unique Culture’, Sabtu (16/02/2019) pekan lalu. Peragaan busana tersebut sekaligus menjadi bagian dari program Jogja Heboh.
Sejumlah desainer dari Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Yogyakarta menunjukkan karya-karya terbaiknya. Mereka antara lain Sugeng Waskito, Dewi Deeje, Lusi Ekawati, Tarimade, Vitalia Pamoengkas, Rani Prasodjo, Zamwarir, Liza Supriyadi, Ayu Purhadi, dan Dadang Koesdarto. Ada juga dua member baru yang hari itu sekaligus diresmikan sebagai anggota APPMI, yaitu Linda dan Adewani.
Fashion show kali ini masih mengusung konsep favorit para designer APPMI, yakni memanfaatkan penggunaan kain-kain eksklusif produksi sendiri dengan ciri khas yang klasik, alami dari sisi pewarnaan, dan kaya motif menarik.
Peragaan busana berlangsung di Terrace 1918’s demi memberikan suasana yang benar-benar klasik khas The Phoenix Hotel Yogyakarta. Acara diawali jamuan Hi-tea, dilanjutkan dengan tarian kontemporer persembahan Gendhis Paranti.
Baca Juga
Marketing Communications Manager The Phoenix Hotel Yogyakarta, Maria Perwitasari, mengungkapkan, fashion show dibagi menjadi dua sesi. Selain menampilkan karya kain-kain tradisi yang dirancang menjadi lebih modern sebagai karya ready to wear, juga menampilkan potongan yang lebih dinamis sehingga lebih menarik.
Ada yang berbeda dari February Interlude ini. APPMI Yogyakarta rupanya turut menggandeng para figur publik dari kalangan pemerintahan menjadi model-model mereka, baik dari perwakilan Pemkot Yogyakarta maupun Pemda DIY.
Pagelaran busana tersebut diharapkan efektif menjembatani kerjasama antara designer, hotel, maupun para pencinta mode di Yogyakarta. The Phoenix Hotel Yogyakarta akan terus membuka diri bagi para designer lokal untuk selalu terdorong menunjukkan karya-karya terbaiknya.
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri