
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Pernikahan artis Femmy Permatasari dengan Alfons Martinus Purnomo bakal dilangsungkan di Auckland, Selandia Baru. Hal itu rupanya lumayan berpengaruh terhadap kerepotan membawa gaun pengantin.
Rencananya, ada dua gaun pengantin yang dipakai Femmy Permatasari nantinya.
''Pertama untuk catatan sipil dan foto-foto saat kita menikah. Ganti baju balik ke hotel untuk wedding dinner, jadi bawa dua gaun dan dua jas pengantin,'' ungkap Femmy Permatasari di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (26/2/2019).

Acara pernikahan yang diselenggarakan di luar negeri, ternyata menjadi kendala tersendiri bagi Femmy. Dia merasa repot untuk membawa dua gaun ke sana. Akibatnya, dia sampai harus mengubah panjang gaunnya.
Baca Juga
''Aduh, justru ribet, bikin mabok saya. Saya kan harusnya cantik bowl gown gitu ya. Tapi harus saya ubah panjangnya, dipotong, dalem gaunnya dibuang karena masukin kopernya susah,'' kata Femmy Permatasari.
''Makanya doain deh, aku adain resepsi di Jakarta biar aku bisa pake bowl gown besar,'' kata dia lagi.
Pernikahan Femmy Permatasari dan Alfons akan berlangsung pada 14 Maret 2019 mendatang. Momen bahagia mereka bakal digelar secara privat dengan 25 tamu undangan saja. (Suara.com/Sumarni)
Terkini
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif