
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Pada tahun 2014, Meghan Markle pernah diwawancarai tentang skincare andalannya dan dia menunjuk sebuah produk yang terbuat dari enzim beras.
''Saya sangat mencintai bubuk ini. Meski hanya busa di wajah, namun punya efek pengelupasan kulit yang sangat halus,'' ujarnya pada Allure kala itu.
Dengan harga yang cukup terjangkau, bubuk enzim beras itu menjelma jadi skincare favorit Meghan Markle. Selain harganya yang murah, produk ini juga bisa mengurangi hiperpigmentasi dan memberi efek glowing pada kulit.

Setelah 5 tahun berlalu, kini produk yang sama juga digunakan oleh Kim Kardashian.
Baca Juga
Bahkan makeup artist favorit Kim, Mario Dedivanovic mengatakan jika produk ini adalah kunci dari kulit glowing Kim Kardashian.
Produk yang dulu populer dengan nama Rice Enzym Powder ini sekarang berubah nama jadi Tatcha's Classic Rice Polish. Tak ada yang berbeda dari keduanya karena masih memiliki manfaat yang sama.
Dedivanovic mengatakan hal yang sama dengan Meghan Markle ketika dimintai alasan, kenapa Kim Kardashian mencintai produk ini.
''Saat bubuk dicampur dengan air, maka akan menghasilkan busa yang membantu pengelupasan dan menghaluskan permukaan kulit," ujar Dedivanovic dilansir dari Elle.
Terkini
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif