Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Brand busana muslim Shafira menandai 30 tahun perjalanannya di dunia mode Indonesia dengan menyajikan koleksi spesial bertajuk World Wanderer di Indonesia Fashion Week 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (29/3/2019) lalu.
Dalam IFW 2019, brand yang didirikan Feny Mustafa tersebut menjadikan keindahan arsitektur lima masjid dari lima benua sebagai inspirasi utama koleksi terbaru mereka.
Kelima masjid itu adalah Cologne Mosque dari Jean, Islamic Center of Washington DC Amerika, Adelaide Mosque Australia, Hassan II Mosque Afrika, serta Masjid Baiturrahman di Aceh yang mewakili benua Asia.
Feny mengungkapkan, menjadikan masjid sebagai inspirasi utama seolah memutar sejarah saat pertama kali label ini dicetuskan di sebuah masjid di Kota Bandung, 30 tahun silam.
Baca Juga
''Waktu masih kuliah, saya salat di masjid ITB, kemudian saya terinspirasi dari arsitektur masjid tersebut. Dari situlah tercipta label fashion saya sekarang ini. Selain itu, masjid menjadi inspirasi karena saya suka traveling dan melihat arsitektur masjid begitu indah. Jadi mengapa tidak, arsitektur masjid dituangkan ke dalam fesyen yang modern,'' ungkap dia, seperti dikutip dari Suara.com.
Keindahan arsitektur dari masjid-masjid tersebut, diserap sedemikan rupa hingga menjelma menjadi 80 fesyen item yang beragam, seperti dress, blouse, outerwear, dan juga hijab. Koleksi busana juga tersedia untuk lelaki, perempuan, maupun anak-anak.
Gaya dan material yang dihadirkan pada masing-masing koleksi dirancang sesuai karakter dan ciri khas tiap masjid. Misalnya, busana yang terinspirasi dari masjid di Jerman memuat unsur modern dan futuristik. Potongan busana pun cenderung tegas dengan material organza textured, sateen silk, dan shantung.
Sementara busana yang mewakili masjid di AS terlihat lebih formal karena menyasar konsumen yang berprofesi sebagai eksekutif muda atau perempuan karier. Busana ini menggunakan wol dengan motif yang tak lekang oleh zaman dan vintage seperti houndstood.
Ada pula koleksi yang lebih etnik untuk Masjid Baiturrahman di Aceh serta dirancang menggunakan knitting, parasut, dan songket Aceh. (Suara.com/Dinda Rachmawati)
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat