
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Merek alas kaki berbahan dasar karet, Crocs, lagi-lagi menjadi perbincangan netizen. Bukan karena merilis produk baru, melainkan karena seseorang membuatnya tampak edgy dengan sentuhan punk dan gothic.
Dilansir dari The Sun, sandal Crocs tersebut dijual oleh Heavy Cream di situs Etsy. Pembuatnya menggambarkan sepatu itu sebagai 'punk spike crocs' dan memiliki beberapa versi untuk dipilih.
Mereka dibuat oleh Chris S, alias @garbage_b0y. Deskripsi dalam situs resminya menuliskan, ''Paku berlapis nikel dan rantai stainless steel berkilau tinggi.''
Punk Spike Crocs tersebut mengubah sandal classic clog warna hitam dengan rantai dan paku. Khas anak punk banget!
Baca Juga
Sandal Crocs itu dibanderol dengan harga 190,60 poundsterling atau sekitar Rp 3,5 juta. Tetapi jika kamu ingin karya penuh dilengkapi paku dan rantai, harga sepasangnya adalah 206,48 poundsterling atau Rp 3,8 juta.

Saat penampakan sandal tersebut tersebar luas di internet, netizen pun menjadi cukup liar. Banyak orang mengatakan mereka benar-benar akan memakainya.
Salah satu orang bahkan menyarankan sepatu itu diganti namanya menjadi 'punk crocs'. Menulis di media sosial, salah satu netizen mencuitkan, ''Anda tahu apa yang akan saya lakukan.''
''Saya tidak pernah menginginkan sepasang Crocs, tapi aku ingin INI!'' tulis netizen lain.
''Crocs gothic berduri adalah jenis crocs paling valid yang pernah kulihat,'' komentar netizen lain. Apakah kamu juga tertarik memiliki sepasang Crocs berduri ini?
Tag
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi