Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Perhelatan Muslim Fashion Festival atau Muffest 2019 yang diinisasi Indonesian Fashion Chamber (IFC) mulai mengarah pada konsep sustainable fashion atau fesyen berkelanjutan. Itulah mengapa ajang ini didukung Asia Pacific Rayon (APR) yang merupakan produsen viscone rayon terintegritas pertama di Indonesia.
Direktur APR, Basrie Kamba mengatakan, viscose rayon yang diproduksi APR dapat menjadi bahan alternatif dari katun, rayon, atau poliester. Bedanya, viscose rayon dibuat dari serat kayu yang kemudian dipintal menjadi benang.
APR sendiri, kata dia, merupakan satu-satunya produsen yang punya perkebunan dan dikelola secara berkelanjutan tersertifikasi untuk menjaga kualitas, mulai dari pembibitan hingga menjadi serat. Produksi sendiri dilakukan di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau.
''Jadi kami tanam bibitnya, lalu tumbuh, kami panen serat kayunya, lalu akan dijadikan benang oleh para pemintal. Kainnya akan dijadikan karya fesyen oleh para desainer,'' terang Basrie Kamba, seperti dikutip dari Suara.com, Kamis (2/5/2019).
Baca Juga
APR biasanya menggunakan pohon akasia karena ukurannya yang panjang dan lurus. Jika umumnya di luar negeri harus menunggu hingga belasan tahun untuk bisa digunakan sebagai serat kain, pohon akasia di Indonesia akan tumbuh secara sempurna hanya dalam kurun waktu lima tahun karena adanya sinar matahari sepanjang tahun.
Sayangnya, nama viscose rayon, kata dia, belum sepopuler bahan lain di telinga masyarakat ataupun desainer. ''Selama ini untuk bahan viscose rayon memang sudah ada, namun kebutuhannya masih baru sekitar 6 hingga 7 persen saja. Tahun ini diperkirakan akan tumbuh 8 persen untuk global,'' tutur dia.
Padahal kata Basrie, bahan viscose rayon mempunyai sifat yang Iebih ringan, sejuk, Iembut dan nyaman. Selain itu, bahannya Iebih jatuh dan memiliki daya serat warna yang tinggi dibandingkan serat katun. Warna yang ditampilkan jadi terlihat terang dan jelas.
Kain viscose rayon sebenarnya bisa digunakan untuk produk fesyen apapun, baik sebagai bahan pakaian, celana, jilbab, pakaian dalam, bahkan denim sekalipun.
''Namun ada juga beberapa yang di campur dengan bahan yang Iainnya seperti jeans, katun, dan bahan Iainnya, tergantung karakter yang ditampilkan,'' ujar Ali.
Ali pun meyakini bahwa perkembangan viscose rayon akan semakin pesat. Selain nyaman, bahannya juga mudah terurai dibandingkan yang lain. (Suara.com/Dinda Rachmawati)
Tag
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi