Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Banyak pemilik kulit acne prone kesusahan menemukan kandungan skincare yang tepat guna mengatasi jerawat membandel. Nah, barang kali Centella Asiatica bisa jadi salah satu solusinya.
Di Indonesia, Centella Asiatica biasa dikenal dengan nama daun pegagan atau gotu kola. Daun ini umumnya tumbuh liar di tepi sungai atau kebun.
Meski tumbuh liar, Centella Asiatica tergolong sebagai tanaman herbal yang menyimpan berbagai khasiat. Dari segi kesehatan, Centella Asiatica dipercaya baik untuk melancarkan peredaran darah, membantu menyembuhkan TBC, hingga meningkatkan kesehatan mental.
Dari segi kecantikan sendiri, Centella Asiatica dikenal sebagai salah satu kandungan alami yang efektif untuk mengatasi jerawat. Hal itu berkat senyawa glikosida madekosida pada bagian daun dan tangkainya yang berfungsi sebagai anti-inflamasi.
Baca Juga
Daun pegagan juga mengandung triterpenoid yang efektif mempercepat penyembuhan luka bekas jerawat. Tak heran jika kini Centella Asiatica kerap ditemukan pada berbagai produk skincare.
Jika digunakan secara rutin, produk skincare dengan kandungan Centella Asiatica tak hanya dapat mengurangi jerawat, tapi juga memudarkan noda bekas jerawat yang mengganggu, lho.
Tag
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?