Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Julian Rios Cantu, seorang siswa berusia 18 tahun asal Meksiko, hampir kehilangan ibunya karena kanker payudara lima tahun lalu. Mereka terlambat mendeteksi tumor kecil yang kemudian tumbuh dengan begitu cepat.
Sang ibu selamat, tapi penyakit itu merenggut tubuhnya. Berdasar pengalaman menyakitkan itu, remaja ini lalu mendesain bra yang bisa mendeteksi kanker payudara.
Melansir dari In Style, bra tersebut menggunakan sensor di dalam lapisan yang mengumpulkan dan menyimpan data. Tumor akan menyebabkan lebih banyak darah mengalir ke area payudara tertentu, di antara perubahan lainnya.
Jadi, jika aliran darah, bentuk, suhu, atau tekstur pemakainya berubah secara dramatis, bra akan mendeteksi adanya perbedaan. Jika perubahan sedang berlangsung, itu akan menjadi pengingat untuk secepatnya mengunjungi dokter.
Baca Juga
Namun tenang saja. Dengan menggunakan bra pendeteksi ini, payudara tetap berada pada posisinya dan tidak berubah bentuk. Sebab salah satu bagian paling keren dari desain bra ini adalah kemudahan penggunaannya.
Biosensor dapat dicocokkan dengan mudah ke berbagai model bra, lalu melacak informasi yang tersambung pada aplikasi sederhana.
Jadi wanita bisa memakai bra, membuka aplikasi, dan cukup duduk selama sekitar satu jam setiap minggu.
Tentu saja, teknologi ini masih dalam tahap prototipe. Julian terus berupaya mengembangkannya bersama dengan tiga teman melalui perusahaannya, Higia Technologies.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat