Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Serial Game of Thrones sudah selesai, banyak penggemar Sansa Stark berbahagia dan merayakan ketika dirinya berhasil menguasai wilayah Utara. Saat dinobatkan menjadi Queen of North, penampilan Sansa Stark pun cukup mencuri perhatian.
Sansa Stark yang diperankan oleh Sophie Turner ini tampak memesona dengan memakai gaun dengan detail embroidery, mahkota perak, serta tatanan rambut indahnya.
Dalam hari penobatannya, rambut merah Sansa Stark dibiarkan tergerai, tanpa ada kepangan atau bergelombang.
Penggemar serial Game of Thrones pasti sudah mengenal karakter Sansa Stark di setiap musimnya. Rambut Sansa Stark selalu mengikuti drama politik dan karakter yang diperankan.
Baca Juga
Namun pada episode terakhir Game of Thrones ini, penggemar menyadari inspirasi dari gaya rambut barunya. Para penggemar menduga kalau rambut Sansa Stark terinspirasi Ratu Elizabeth I.
Sang Ratu Inggris tersebut memang dikenal dengan rambut merah panjangnya. Ratu Elizabeth I juga menggerainya ketika penobatan di tahun 1559.
Selama ini gaya rambut Sansa Stark memang berubah setiap musimnya. Hal tersebut tergantung dengan apa yang mempengaruhi karakternya.
Saat musim pertama, Sansa Stark tampil sangat polos dengan gaya rambut ala orang Utara di Winterfall. Ia mengepang rambutnya ke belakang.
Selanjutnya saat di King's Landing, gaya rambut Sansa Stark dibuat besar. Sedangkan ketika bersama Littlefinger, ia mewarnai rambutnya menjadi hitam dan memakai baju serba hitam pula.
Ketika Sansa Stark kembali ke Winterfall, ia mengembalikan warna asli rambutnya yang merah. Sophie Turner pun memberikan keterangan tentang makna perubahan gaya rambut Sansa Stark pada setiap musimnya.
"Selalu ada polanya. Tidak pernah acak. Rambut Sansa selalu menggambarkan orang-orang yang ia ambil pelajaran darinya, atau ia tiru atau menginspirasinya saat itu," tutur Sophie Turner, dikutip dari Refinery29.
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Anak Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?