Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Ada banyak produk perawatan wajah yang telah masuk daftar rutinitas wajib bagi perempuan, mulai dari toner, pelembap, serum, hingga tabir surya. Lalu, bagaimana dengan krim mata? Apakah sudah banyak yang menggunakannya juga?
Seperti pelembap wajah, krim mata juga bermanfaat menghidrasi kulit, khususnya pada area mata yang memiliki jaringan tipis sehingga lebih sensitif. Hanya saja, banyak orang yang masih menganggap eye cream atau krim mata sebagai produk tambahan yang tidak wajib digunakan.
Orang-orang biasanya mulai melirik krim mata saat memiliki masalah mata panda atau adanya lingkaran berwarna hitam pada kantung mata. Krim mata yang mengandung antisoksidan juga diharapkan mampu membantu mengatasi masalah penuaan pada area tersebut.
Namun, bagaimana cara memilih krim mata yang aman? Dilansir dari HuffPost, Dr.Sanches, seorang dermatolog asal New York, Amerika Serikat, memberikan penjelasan secara sederhana.
Baca Juga
Menurutnya, krim mata yang bebas pewangi buatan dan hypollergenic adalah pilihan paling tepat. Hal itu karena krim dengan kandungan wewangian berisiko memicu iritasi atau alergi pada area mata yang sensitif.
Dia juga mengatakan, pelembab wajah yang fungsinya hanya untuk melembapkan kulit masih relatif aman untuk sekaligus dipakai sebagai krim mata. Namun, beda halnya dengan produk serupa yang diklaim untuk mengatasi jerawat atau masalah penuaan. Produk seperti itu lebih baik tidak digunakan pada area mata karena bisa menyebabkan iritasi.
Kapan sebaiknya mulai menggunakan krim mata? Jika Anda bermasalah dengan kulit sensitif dan mata panda, sebaiknya mulai pakai krim mata sejak sekarang. Selain itu jika tujuannya sebagai antiaging, lebih baik gunakan krim mata setiap hari. Fungsinya adalah melindungi area mata dari ancaman radikal bebas.
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi