Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Wakai merilis inovasi terbaru yang dinamai Ukiyo, sepatu berbahan microfiber yang washable. Wakai Ukiyo hadir dalam tujuh varian warna: Black, Midnight, Mustard, Light Grey, Navy, Beige, dan Cherry.
Kata 'Ukiyo' sendiri memiliki makna floating atau mengambang dalam bahasa Jepang. Nama ini diambil untuk menekankan manfaat bahan microfiber yang memberikan sensasi ringan bagi penggunanya.
"Menggunakan bahan microfiber yang tidak hanya ringan namun juga durable, Ukiyo hadir dengan desain yang simpel dan minimalis, sangat cocok untuk digunakan beraktivitas sehari-hari," ujar Permata Yudha, Senior Product Design Manager Wakai, dalam rilis yang diterima DewiKu.com, Rabu (29/5/2019) kemarin.
Yudha memaparkan, bahan microfiber ini sangat washable atau dapat dicuci tanpa takut cepat rusak. Sepatu ini bahkan disebut mampu bertahan hingga 5.000 kali proses pencucian.
Baca Juga
Selain itu, bahan microfiber mempunyai tekstur menyerupai suede leather, premium look and feel, tapi tetap animal free dalam proses pembuatannya. Keren, kan?
Kamu tertarik mendapatkan koleksi Wakai Ukiyo ini? Sepatu super awet ini sudah tersedia di gerai-gerai Wakai terdekat. Harganya sangat terjangkau, yakni hanya Rp 329 ribu.
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Anak Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?