Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Summer Mckeen merupakan seorang beauty vlogger dan YouTuber asal Amerika Serikat dengan lebih dari 2,3 juta subscriber. Belakangan ia menuai kontroversi setelah mengeluarkan produk makeup kolaborasinya dengan Nudestix.
Melansir dari Buzzfeed, rupanya ia mendapat kritik tajam dari warganet lantaran hanya menawarkan satu shade. Itu hanya cocok bagi pemilik kulit terang seperti Summer.
Komentar rasis pun dilayangkan padanya. Nudestix selaku beauty line yang bekerja sama dengan Summer sendiri mengungkapkan bahwa pihaknya berkomitmen menyediakan beragam shade untuk warna kulit berbeda.
"Perlu digarisbawahi bahwa koleksi kolaborasi dengan Summer Mckeen hanya pilihan shade favorit Summer dan tekstur makeup secara personal," ungkap pihak Nudestix.
Baca Juga
Produk makeup yang dikenalkan Summer Mckeen sendiri terdiri atas empat produk, yakni bronzer stick, blush stick, highlighter, dan lip balm. Rangkaian makeup ini dinamai Summer Proof dan dibanderol USD 69 atau sekitar Rp 980 ribuan.
Dalam sebuah video yang diunggah di akun YouTube miliknya, beberapa waktu lalu, Summer Mckeen akhirnya memberi penjelasan tentang produk makeup terkait/
Ia menyebut bahwa produk makeup ini bisa dipakai dengan berbagai kegunaan dan menghasilkan kesan tampilan natural. Namun warganet menjadi semakin kesal dengan bagaimana sang YouTuber menangani kritik
"Saya secara spesifik memilih setiap produk, termasuk details dan shade yang tersedia. Produk ini tersedia dalam jumlah terbatas. Jadi, kalian bisa langsung klik link yang ada di kolom keterangan dan langsung bawa pulang Summer proof," ujar Summer Mckeen.
Tak sedikit warganet berkomentar dengan nada keberatan. Beberapa di antaranya juga menyarankan Summer Mckeen berhenti menghapus komentar negatif, baik di YouTube maupun akun media sosial lain.
"Bisakah Anda berhenti menghapus komentar buruk di YouTube? Ini sangat mengecewakan seolah Anda tidak bisa menerima kritik dari orang lain," ungkap seorang warganet.
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi