
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Milk tea memang tengah menjadi minuman favorit semua orang, khususnya di Asia. Ternyata hal ini bahkan membikin milk tea menjadi tren warna rambut juga, lho.
Dilansir dari Allure, warna rambut milk tea sejalan dengan tren 2019 di mana pewarnaan cenderung natural. Milk tea yang hadir dalam perpaduan warna krem dan oranye dinilai sesuai dengan tren tersebut.
Tren rambut milk tea ini sudah viral di media sosial dengan tagar #milkteahair. Wanita asal Jepang hingga Singapura mengunggah gaya rambut terbaru mereka yang bernuansa milk tea.
Warna milk tea ini menjadi favorit karena memberikan kesan lebih muda, cerah, serta cocok untuk kulit wanita Asia. Warna tersebut menjadi kombinasi yang cantik antara krem terang dan oranye gelap.
Baca Juga
Seorang colorist dari Florida Selatan bernama Olivia Smalley mengungkapkan, "Warna milk tea memberikan keseimbangan yang sempurna bagi pemilik kulit dengan warna dingin dan hangat."

"Dan memberikan sentuhan lebih edgy dibandingkan teknik pewarnaan balayage," lanjut dia.
Olivia lalu memberikan saran kepada wanita yang ingin mewarnai rambut ala milk tea.
"Saat meminta untuk warna milk tea ini, mulailah dengan warna hangat di bagian akar dan memberikan transisi warna abu-abu di ujungnya," terangnya.
Terkini
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif