
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Melibatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam berbagai aspek kehidupan tampaknya memang semakin menjamur belakangan ini. Lantas, bagaimana jadinya jika teknologi AI bertemu dengan fesyen?
Glitch, sebuah lini pakaian baru benar-benar menawarkan hal tersebut. Dilansir dari European Sting, Glitch merupakan lini pakaian buatan dua orang dari Massachusetts Institute of Technology bernamaPinar Yanardag dan Emil Salvador.
Keduanya bertemu dalam sebuah kursus yang mendorong mahasiswa untuk mengembangkan perangkat lunak pembelajaran yang mendalam untuk inisiatif kreatif berbasis AI.
Mereka pun kompak memilih studi yang mengarah ke program yang mampu merancang versi "gaun hitam kecil".
Baca Juga
Menurut mereka Artificial Intelligence yang mereka gunakan membuat desain yang mendorong batas mode. Gaun asimetris dengan satu lengan normal dan satu lonceng, misalnya.

Pelanggan Glitch sendiri adalah tipikal wanita yang bekerja di bidang teknologi. Setengah dari hasil rancangan gaun hitam kecil itu disumbangkan ke AnitaB.org, sebuah perusahaan sosial yang mendukung perempuan berkarya di bidang sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM).
Kedua wirausahawan ini ingin menginspirasi wanita untuk terlibat dalam pembelajaran mesin, dan menciptakan alat yang ramah pengguna untuk mendorong kolaborasi Artificial Intelligence dan manusia.
Terkini
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban