Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Hubungan antara Jepang dan Korea Selatan sedang tidak stabil belakangan ini. Pasca sengketa ekspor impor bahan manufaktur pada awal Juli kemarin, warganet Korea ramai-ramai melakukan aksi boikot produk Jepang, termasuk Uniqlo.
Gerakan boikot ini tak hanya dilakukan secara langsung dengan berhenti membeli produk fesyen terkemuka asal Jepang. Warganet Korea juga terus menyuarakan aksi mereka melalui tagar #boycottjapan di media sosial.
Dilansir dari Korea Herald, penjualan Uniqlo di Korea disebut menurun drastis. Transaksi menggunakan kartu kredit dikatakan turun hingga 26%.
Kepala keuangan Fast Retailing Co., perusahaan induk Uniqlo, Takeshi Okazaki menilai fenomena ini hanya sementara dan tak bertahan lama. Namun pernyataan itu malah menyulut emosi warga Korea.
Baca Juga
Dalam pernyataan resminya, Uniqlo Korea kemudian menyampaikan permintaan maaf kepada warga Korea dan mengatakan itu sebenarnya merujuk pada kata 'berharap' yang artinya sungguh bertolak belakang dengan pernyataan sebelumnya.
Walaupun Uniqlo sudah meminta maaf, sentimen warga Korea tak menguap begitu saja. Mereka malah jadi lebih galak pada Uniqlo dan berani mengusir brand fashion ini dari negerinya. Berbagai komentar kejam ditulis warganet di akun Instagram Uniqlo Korea.
"Tinggalkan saja negara ini. Saya tidak ingin melihat merek Anda lagi," komentar seorang warganet.
"Kami tak membutuhkan permintaan maaf Anda. Bawa semua produk kembali ke Jepang. Keluar saja dari Korea, karena kami juga tidak membutuhkan Anda," komentar yang lain.
Hingga Sabtu (27/7/2019) lalu, lebih dari 9 ribu tagar #BoycottJapan telah dibagikan di Instagram. Beberapa di antaranya digunakan untuk menyerukan boikot Uniqlo, tapi ada juga yang memakainya agar untuk menyerukan kepada orang-orang agar tidak bepergian ke Jepang.
Terkini
- Fawning: Jebakan Menyenangkan Orang Lain, Sampai Lupa Diri Sendiri
- Overparenting, Jebakan Pola Asuh Orang Tua Zaman Now: Bisa Hambat Kemandirian Anak?
- Sextortion dan Sexploitation: Ketika Privasi Jadi Senjata Pemerasan di Era Digital
- Wifey Material: Ketika Perempuan Dituntut Jadi 'Istri Idaman'
- Nyaman dengan Diri Sendiri Berawal dari Perawatan Tepat Area Kewanitan
- Main Character Syndrome, Ketika Perempuan Merasa Jadi Pusat Semesta
- Go & Glow Fun Run 2025: Tetap Bugar dan Glowing dengan Aktivitas Seru
- Hot Girl Walk: Ketika Perempuan Jadi Lebih Bahagia Cuma Modal Jalan Kaki
- Self Gifting: Bukan Boros, Tapi Bentuk Apresiasi pada Diri Sendiri
- Lebih dari Sekadar Musik, Ada Pesan Pemberdayaan Perempuan dari JENNIE Lewat Album Ruby