Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Beberapa waktu lalu, Chinatown Market sempat menghebohkan sneakerhead dengan kolaborasinya bersama Converse yang bisa berubah warna. Kini mereka kembali merilis sepatu dengan fitur unik.
Label streetwear kenamaan asal AS itu digandeng Puma untuk merilis siluet yang mempunyai grafik menyenangkan, berani, sekaligus menggemaskan.
Uniknya, koleksi kolaborasi pertama 'Puma x Chinatown Market' ini menghadirkan elemen-elemen yang dapat dilepas dan diganti untuk keseruan DIY alias do it yourself.
Mengadopsi siluet Puma yang modern dan ikonis, koleksi ini menghadirkan 'Puma Suede Chinatown Market' yang berhias pola kotak-kotak berwarna hitam dan kuning.
Baca Juga
Hal istimewa lainnya, 'Ralph Sampson Lo Chinatown Market' ini dilengkapi dengan formstripes multi warna atau logo di panel samping yang bisa digonta-ganti.
Konsep DIY ini juga tidak lepas dari Mike Cherman, pendiri Chinatown Market, yang identik dengan hal itu. Sebab dalam hal gaya, ia memang suka menciptakan aturannya sendiri.
Kabarnya, dua koleksi sepatu tersebut bakal tersedia di Indonesia mulai 9 Agustus 2019 mendatang dengan harga Rp 1,6 juta untuk Suede Chinatown Market dan Rp 1,7 juta untuk Ralph Sampson Lo Chinatown Market.
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi