Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Implan payudara tidak selamanya memberikan kebahagiaan dan perasaan bangga karena memiliki dada yang lebih berisi. Sudah banyak bukti kasusnya, termasuk pengalaman seorang fitness enthuasiast bernama Sia Cooper.
Melansir The Sun, awalnya Sia tidak tertarik memasang implan payudara. Namun, sang suami yang kini telah bercerai dengannya, meminta dia melakukan itu. Alasannya demi menambah keintiman kehidupan cinta mereka berdua.
Namun setelah melakukan operasi pembesaran payudara pada 2011, wanita asal Australia ini malah menemui beberapa masalah. Dia mengalami masalah bau badan parah hingga membuatnya tak nyaman dengan diri sendiri.
Dia juga jadi jerawatan dan rambutnya rontok. Daya tahan tubuhnya juga menurun sehingga lebih gampang sakit dan mudah kelelahan.
Baca Juga
Tujuh tahun mencoba berdamai dengan efek negatif implan payudara, Sia akhirnya mencopot implan tersebut pada Desember 2018 kemarin.
"Racun dari implan serta bagaimana tubuhku mencoba untuk melawan benda asing yang menempel padaku, itulah yang membuatku melepaskan mereka (implan payudara)," ujar Sia.
Begitu implan payudara dilepas, berbagai masalah kesehatan yang dialami wanita 30 tahun ini pun hilang. Bukan cuma perkara bau badan, tapi keluhan sesak di dada, napas pendek, hingga jerawat.
Dia merasa jadi lebih berenergi dan bisa berolahraga dengan lebih leluasa. Dia pun tetap bahagia dengan bentuk tubuhnya sekarang yang tanpa implan payudara.
"Aku pikir aku akan menangis melihat payudara baruku, tapi ternyata tidak. Aku merasa baik-baik saja itu menjadi kecil lagi dan mereka pas dengan tubuhku," ungkap dia.
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi