Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Dunia kecantikan yang selalu berkembang terus menawarkan tren perawatan terbaru. Selain filler dan botox, ada perawatan kecantikan terbaru yang sedang digandrungi para seleb Hollywood, yakni Lunchtime Facelift.
Seperti dilansir dari Pagesix, Lunchtime Facelift adalah prosedur non bedah yang menjanjikan kulit lebih kencang.
Waktu pengerjaannya sendiri cukup singkat, hanya butuh waktu 20 menit. "Ini adalah prosedur 20 menit dan mereka dapat segera kembali bekerja," kata Bruce Katz, direktur Juva Skin & Laser Center New York.
Selama prosedur, pasien dirawat dengan TempSure, sebuah teknologi yang menggunakan frekuensi radio untuk mengurangi keriput dan meningkatkan produksi kolagen jauh di dalam permukaan kulit.
Baca Juga
Lunchtime Facelift mengklaim bisa mengurangi tampilan, bahkan menghilangkan keriput, garis bibir hingga selulit dalam 4 hingga 6 sesi.
"Hal yang menyenangkan tentang itu adalah tidak ada downtime," kata Katz kepada kami.
Dia melanjutkan bahwa sebagian besar pasien adalah wanita pekerja. Karena pengerjaan yang singkat dan minim efek samping sesudahnya, membuat mereka tidak perlu mengalokasikan banyak waktu yang dapat mengganggu pekerjaan.
Harga untuk prosedur ini dipatok dari USD 750 (Rp 10,6 juta) hingga USD 1500 (21,3 juta) per perawatan.
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?