Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Melihat kesuksesan Diana Sarokai sekarang, tak banyak yang tahu jika masa lalunya cukup berat. Ia terbilang cepat move on dan sukses jadi model plus size walaupun secara mental pernah merasa sangat tertekan ia pernah tertekan.
Melansir Daily Star, wanita bertubuh curvy ini terjun ke dunia model sejak berumur 13 tahun. Ia bahkan pernah jadi model video klip musik.
Sayangnya, teman-teman Diana selalu menghinanya karena bertubuh gemuk. Ia kerap diejek karena menurut teman-temannya tak ada model yang memiliki tubuh seperti dirinya.
"Saya diintimidasi karena jadi model. Mereka memanggil saya gemuk. Mengatakan saya tidak tampak seperti model, bahkan tak boleh mencoba jadi model. Mereka bilang saya menjijikkan," ujarnya.
Baca Juga
Serangan yang ia terima sangat memengaruhi kejiwaannya sampai Diana sempat berhenti jadi model. Selama dua tahun, ia diintimidasi hingga benar-benar merasa hidupnya telah berakhir.
"Selama dua tahun saya diintimidasi dan itu adalah masa-masa paling sulit yang pernah saya lalui. Itu menakutkan dan sangat sulit. Saya berhenti jadi model karena itu," ujar dia lagi.
Masa-masa kejayaan Diana muncul seiring dengan adanya platform berbagi gambar yang disebut Instagram. Di sana ia meluapkan bakatnya dan pernah menjadi cukup populer karena meniru gaya ikonik Kim Kardashian.
Sejak itu, ia punya penggemar dan pengikutnya semakin bertambah banyak. Pekerjaan pun datang dari dunia mode dan ia akhirnya bekerja sebagai model plus size 'Curvy Kate'.
Tak hanya itu, ia juga bekerja dengan berbagai perusahaan besar seperti ASOS, Fashion Nova, dan PrettyLittleThing.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat