Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Menjadi seniman tato mungkin bukan cita-cita bocah pada umumnya. Meski begitu, Maya Lu yang baru berusia sembilan tahun benar-benar bangga menjadi seniman tato di studio milik orangtuanya, Psyland 25.
Melansir Daily Mail, Maya Lu pertama kali memegang jarum tato saat berusia dua tahun. Kala itu, ia sering melihat bagaimana orangtuanya menggambar pola di tubuh orang lain.
Menurut orangtua Maya, Lily Lu, ia cuma mengajarkan sedikit trik menggambar tato dan Maya mengembangkan sendiri imajinasinya.
Kaki orangtuanya adalah percobaan pertama Maya Lu dalam mengaplikasikan tinta tato. Waktu itu, Maya baru berusia dua tahun dan tentu saja ini sebuah prestasi yang membuat orangtuanya bangga.
Baca Juga
"Dia kemudian mulai belajar teknik yang berbeda dan menggunakan jarum yang lebih besar. Dia membutuhkan bantuan di tahun-tahun pertama, tapi sekarang di usia sembilan tahun dia membuat tato sendiri," ujar Lily.
Selama bertahun-tahun dibesarkan di studio tato membuat bakat Maya semakin terasah. Bahkan menurut Lily, anaknya 'yang tanpa pengawasan' mengerti berbagai teknik dengan beragam ukuran jarum tanpa diberi pengarahan.
"Aku selalu menyuruhnya melakukan apapun yang dia suka dan pergi untuk mimpinya. Dan aku pikir tato bukanlah keterampilan terburuk untuk dimiliki sebagai cadangan," jelas dia.
Kini Maya Lu telah mengembangkan bakatnya pada tahap profesional dan membantu orangtuanya sebagai seniman tato di studio mereka.
"Dia selalu suka nongkrong (di studio tato)," tutur Lily Lu sambil menjelaskan sudut kecil anaknya di bagian tengah, di mana Maya Lu memiliki ruang kerja dan meja untuk melukis hal-hal kecil.
"Itu sama normalnya dengan melukis di atas kertas untuknya dan dia punya banyak teman dewasa yang semuanya menginginkan tato darinya, jadi dia mulai membuat lebih banyak pekerjaan," imbuh dia.
Walaupun mencintai tato, tak mudah mendapatkan karya gadis cilik ini. Lily mengungkap, betapa sulitnya mendapat guratan hasil karya Maya, terlebih karena ia murni seorang gadis yang bersenang-senang.
"Teman-temanku sudah lama memintanya untuk sebuah tato. Aku bahkan menyuapnya dengan permen dan hadiah, tapi dia tidak pernah merasa seperti itu dan butuh bertahun-tahun sebelum mereka akhirnya mendapatkan satu buah tato," ujar Lily Lu.
"Maksudku, dia anak-anak dan dia melakukan ini untuk bersenang-senang. Jadi, kamu tidak bisa datang dan mendapatkan tintanya begitu saja. Keberuntungan dan semuanya harus sesuai. Tetapi saat dia menyukaimu, peluangmu besar," lanjutnya.
Jika kalian penasaran seperti karya-karya seniman tato cilik ini, lihat saja laman instagram orangtuanya di @psyland25. Keren banget!
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi